Di Indonesia, umbi-umbian memiliki peran yang lebih penting karena selain digunakan sebagai sumber karbohidrat juga merupakan bahan baku untuk berbagai industry seperti tapioka, pati termodifikasi, gula cair, dan lain sebagainya.
Umbi-umbian yang banyak tumbuh di Indonesia adalah singkong, ubi jalar, dan kentang. Beberapa umbian yang mulai jarang diantaranya adalah keluarga talas talasan, gadung-gadungan, garut, kimpul, kentang hitam, suweg, porang, dan lain sebagainya.
Salah satu kendala keterbatasan penggunaan umbi-umbian adalah produktivitas yang rendah, nilai tambah terbatas, akses pasar yang kurang, serta memiliki sifat yang mudah rusak. Berbading terbalik dengan kendalanya, peluang pengembangan umbi-umbian tergolong sangat luas karena umbi umbian memiliki beberapa sifat unggul seperti mudah dibudidayakan, biaya produksi rendah, dan relatif lebih mudah dibandingkan sumber pangan yang lain.
Beberapa yang tergolong umbi-umbian diantaranya adalah ubi kayu, kentang, ubi jalar, yam, aroids, garut, kimpul, talas, ganyong, porang, dan masih banyak lagi.
Di negara berkembang, umbi-umbian memiliki posisi yang penting untuk ketahanan pangan karena memiliki kalori tinggi, mudah dibudidayakan, dan tergolong murah. Beberapa umbi-umbian telah umum dibudidayakan sementara yang lain masih diabaikan sehingga masih berada di posisi yang inferior.
Umbi-umbian, selain memegang peran penting untuk ketahanaan pangan, juga merupakan sumber pendapatan penting karena merupakan bahan baku aneka industry seperti obat dan manufaktur.
Sumber: Estitatih T., W D R Putri, dan E. Waziiroh. 2017. Umbi-Umbian dan Pengolahannya. UB Press, Malang.
Sumber gambar: https://www.narayanahealth.org/blog/wp-content/uploads/2022/05/Yam-Blog-Image.jpeg
No comments:
Post a Comment