Biduri memiliki sosok yang tegak. Tinggi antara 0,5 – 3 meter. Memiliki batang yang bulat, tebal, dengan ranting muda yang berambut tebal dan berwarna putih. Biduri berdaun tunggal, berbentuk bulat telur ataupun bulat panjang, pertulangan menyirip, dan memiliki tangkai yang pendek.
Daunberwarna hijua muda. Mahkota bunga berbentuk kemudi kapal, berwaran lila dan terkadang berwarna putih. Buah berbentuk bulat telur atau bulat panjang dengan pangkal buah berbentuk kaitan, panjang 9-10 cm berwarna hijau. Berbiji kecil, berbentuk lonjong, pipih, berwanr coklat, berambut pendek, dan tebal. Umbai rambut serupa sutra dan panjang. Biduri dapat dan biasa diperbanyak menggunakan bijinya.
Jika salah satu bagian tanaman biduri terkena luka fisik, bagian tersebut akan mengeluarkan getah berwarna putih, bertekstur encer, berasa pahit dan kelat, lama kelamaan terasa manis dan akan mengeluarkan bau yang sangat menyengat serta beracun. Kulit batang bidiuri mengandung bahan serat yang dapat digunakan untuk membuat jala.
Biduri merupakan salah satu tanaman hias yang juga memiliki khasiat sebagai tanaman obat. Bagian yang digunakan adalah kulit akar untuk mengobati demam, pegal, lemas, gigitan binatang berbisa, borok, dan beberapa penyekit kulit. Daun digunakan untuk mengobati luka, kudis, sariawan, borok, campak dan batuk. Bunga digunakan untuk mengobati radang lambung, batuk, sesak napas, influenza, kusta, dan kencing nanah. Getah tanaman biduri dapat digunakan untuk mengobati bisul, eksim,sakit gigi, dan lain sebagainya.
Sumber artikel: Atmodisastro, Suroto. 2020. Tanaman Hias Berkhasiat. Nuansa Cendikia, Bogor.
Sumber gambar: https://i.ytimg.com/vi/EOQjmOXaAOM/maxresdefault.jpg
No comments:
Post a Comment