Cabai merupakan sedikit dari komoditas pertanian yang menghasilkan rasa pedas. Dengan kegemaran masyarakat Indonesia akan rasa pedas, permintaan akan cabai akan selalu ada setiap saat. Permintaan yang selalu tinggi disaat ketersediaan komoditas yang berfluktuasi menjadikan harga cabai juga berfluktuasi. Namun sayangnya, fluktuasi harga cabai sering juga menyebabkan inflasi.
Beberapa nama daerah untuk cabai diantaranya adalalah campli (aceh), lasina (batak), lada sebua (nias), lado (Minangkabau), lasinao (melayu), Lombok (jawa), tabia (bali), koro (flores), dan lain sebagainya.
Tanaman cabai berasal dari amerika yang beriklim tropis. Menyebar mulai dari Meksiko sampai bagian utara Amerika Selatan. Di Indonesia, cabai dibudidayakan mulai dari dataran rendah tepi pantai sampai dengan dataran tinggi di pegunungan.
Cabai merah memiliki batang berkayu, berbuku-buku dengan postur yang tegak berukuran 1-2,5m. Cabai dapat berumur bertahun-tahun. Daun berwarna hijau berbentuk bulat telur sampai elisp dengan ujung yang runcing.
Bunga cabai berbentuk bintang, berwarna putih, dan keluar dari ketiak daun. Buah termasuk buah buni dengan bentuk kerucut memanjang. Buah muda berwarna hijau tua dan akan menjadi merah cerah saat sudah berumur tua. Biji yang masih muda berawarna kuning setelah tua berubah menjadi coklat, berbentuk pipih dan berasa sangat pedas.
Selain rasanya yang dimanfaatkan sebagai bumbu, cabai juga memiliki khasiat sebagai tanaman obat. Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan cabai diantaranya: reumatik, sariawan, sakit gigi, influenza, dan juga dapat digunakan untuk meningkatkan nafsu makan. Bagian cabai yang dapat digunakan untuk pengobatan adalah buah, daun serta getah daun muda yang dapat digunakan untuk mempermudah persalinan.
Cara penggunaan cabai untuk pengobatan bagi masyarakat Indonesia
Rematik
Seduh 10 gram sebuk cabai merah dalam setengah gelas air panas. Aduk sampai rata dan diamkan selama beberapa menit. Hasil seduhan dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit.
Obat luka
Oleskan minyak sayur pada beberapa helai daun cabai lalu layukan di atas api kecil. Tempelkan daun cabai tersebut selagi hangat pada bagian kulit yang terluka.
Kandungan dalam cabai
Cabai mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin A dan C, damar, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin, seasantin, kriptosantin, clan lutein. Selain itu, juga mengandung mineral seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor, dan niasin.
Zat aktif kapsaisin berkhasiat sebagai perangsang. Jika mengonsumsi kapsaisin terlalu banyak akan mengakibatkan rasa terbakar di mulut serta keluarnya air mata. Dan zat inilah yang menyebabkan lida terasa pedas ketika sedang memakan cabai merah.
Sumber: Permana, Heri. 2021. Tanaman Obat Tradisional. CV Titian Ilmu, Bandung.
No comments:
Post a Comment