Alpukat berasal dari Amerika Tengah dan tumbuh subur di wilayah yang tidak tergenang air. Walaupun dapat ditanam dimanapun tetapi alpukat memberikan hasil optimal ketika ditanam pada ketinggian 200-1000 mdpl.
Alpukat memiliki pohon dengan ketinggian 3-20 m, berakar tunggang, batang berkayu, bulat, berwarna coklat kotor, memiliki banyak cabang, ranting berambut rapat, dan dau berwarna hijau tua serta gundul. Memiliki bunga bertipe majemuk, berkelamin dua (satu pohon terdapat bunga jantan dan betina sekaligus). Buah termasuk buah buni, berbentuk bola atau bulat telur. Buah berwarna hijau, berbintik-bintik, bertekstur lunak ketika sudah masak, berwarna hijau kekuningan serta biasanya dijadikan bahan es campur ataupun es jus.
Khasiat dari buah alpukat untuk pengobatan antara lain untuk mengobati sariawan, melembabkan kulit kering, kencing batu, sakit kepala, darah tinggi, nyeri saraf, nyeri lambung, saluran napas membengkak, sakit gigi, kencing manis, dan menstruasi tidak teratur.
Cara pemakaian alpukat untuk obat
Alpukat dapat digunakan untuk obat dalam maupun obat luar. Obat dalam dengan cara meminum 3-6 lembar daun alpukat. Untuk pengobatan luar, dengan menggunakan daging buahnya secukupnya. Dilumatkan kemudian dipakai untuk sebagai masker. Bijinya dapat digiling untuk menghilangkan rasa sakit.
Beberapa contoh penggunaan aplukat di masyarakat Indonesia.
Kandungan yang bera di tanaman alpukat adalah: saponin, alkaloid, dan flavonoid. Buah alpukat juga mengandung tannin dan daun mengandung polifenol, quersetin, dan gula alkohol persiit.
Sumber:
Permana, Heri. 2021. Tanaman Obat Tradisional. CV Titian Ilmu, Bandung.
No comments:
Post a Comment