Gejala Penyakit
Daun yang terserang akan berwarna hijau pucat sampai kekuningan dan layu pada siang yang terik. Namun kelayuan bersifat sementara karena pada malam hari daun akan segar kembali. Gejala yang khas adalah akar dan terkadang pada bagian batang yang berada di dalam tanah. Gejala terdiri dari bentuk yang berupa gelondong kecil atau membentuk puru dan akar rambut.
Akar yang terinfeksi akan membesar dan membentuk bisul yang berbeda dari yang normal baik dari bentuk ataupun ukurannya. Tanaman dengan akar berbulu seperti kubis dan brokoli akan terbentuk seperti pembengkakan. Akar yang terinfeksi tidak mampu menyerap air dan nutrisi sehingga pada bagian batang dan daun akan mengalami pertumbuhan yang terhambat serta daun bagian bawah yang menguning dan mati. Akar yang mengalami pembengkakan sering terinfeksi sekunder yang menyebabkan akar membusuk dan tanaman mati.Penyebab Penyakit
Penyakit puru akar disebabkan oleh jamur Plasmodhiphora brassicae yang memiliki cir morfologi sebagai berikut: spora istirahat berbentuk bola dengan ukuran hialin 1,6-4,3 mikron. Berbentuk zoospora dengan dua buah flagella yang tidak sama pada waktu perkecambahan. Plasmodhiphora brassicae merupakan jamur tingkat rendah yang tidak membentuk misselium sejati dan dinding sel.
Daur Hidup
Jamur masuk ke dalam tanaman melewati ujung akar muda atau melewati luka-luka pada akar. Setelah akar membesar, jamur membentuk lendir yang merupakan satuan masa dari spora dan sebagai sumber infeksi. Spora disebarkan melewati beberapa cara diantaranya alat pertanian, terbawa serangga, aliran air, dan cara-cara yang lain. Jamur dapat bertahan di dalam tanah hingga kurang lebih 10 tahun dan dapat menyerang tanaman yang rentan ketika kondisi menguntungkan.
Pada budidaya tanaman kubis, penyakit ini harus dikendalikan agar tanaman dapat tumbuh, berkembang, dan memberikan hasil yang baik.
Pengendalian Penyakit
Beberapa cara pengendalian penyakit puru akar pada tanaman kubis adalah sebagai berikut:
1. Menanam bibit pada tempat pembibitan yang drainasenya baik dan bebas penyakit.
2. Mengurangi tingkat keasaman tanah dengan menambahkan kapur. Kapur kalsiium lebih disarankan daripada dolomit kecuali jika kadar magnesiumnya rendah.
3. Pemberian boron melalui penyemprotan daun atau air sewaktu transplanting.
4. Diadakan rotasi tanaman yang lama (5-7 tahun) diantara tanaman brassica.
5. Perbaikan irigasi
6. Kendalikan jenis brassica liar.
7. Tidak menggunakan air irigasi dari daerah yang telah terkontaminasi oleh spora.
Sumber:
Prof. Dr. Ir. Ika Rochidatun Sastrahidayat. 2013. Penyakit Tanaman Sayur-Sayuran. UB Press, Malang.
Pengendalian Penyakit
Beberapa cara pengendalian penyakit puru akar pada tanaman kubis adalah sebagai berikut:
1. Menanam bibit pada tempat pembibitan yang drainasenya baik dan bebas penyakit.
2. Mengurangi tingkat keasaman tanah dengan menambahkan kapur. Kapur kalsiium lebih disarankan daripada dolomit kecuali jika kadar magnesiumnya rendah.
3. Pemberian boron melalui penyemprotan daun atau air sewaktu transplanting.
4. Diadakan rotasi tanaman yang lama (5-7 tahun) diantara tanaman brassica.
5. Perbaikan irigasi
6. Kendalikan jenis brassica liar.
7. Tidak menggunakan air irigasi dari daerah yang telah terkontaminasi oleh spora.
Sumber:
Prof. Dr. Ir. Ika Rochidatun Sastrahidayat. 2013. Penyakit Tanaman Sayur-Sayuran. UB Press, Malang.
Sumber gambar:
No comments:
Post a Comment