Gejala Penyakit
Biasanya terjadi pada daun yang telah membuka. Gajala berupa bercak melingkar, berwarna coklat sampai kelabu kehitaman dengan diameter 0,4-1,5 cm. Pada jaringan di sekitar bercak berwarna kuning. Dalam cuaca yang lembab, di atas bercak terbentuk rumpun-rumpun konidiofora dan konidia yang membentuk lingkaran sepusat atau konsentris dan berwarna hitam. Dalam satu daun, dapat terjadi beberapa bercak yang dalam perkembangannya menjadi satu bercak besar dan kemudian membusuk. Gejala lain dapat terjadi di pinggir-pinggir daun terutama pada daun yang telah tua.
Penyebab Penyakit
Secara umum terdapat dua macam jamur yang memiliki serangan yang berbeda. Penyebab pertama adalah Alternaria brassicae. Penyebab yang kedua adalah Alternaria brassicicola. Namun, dari kedua jamur tersebut, jamur Alternaria brassicae lebih penting karena dapat menyerang baik pada daun muda ataupun daun tua.Adapaun daur hidupnya adalah sebagai berikut: menghasilkan konidia dalam jumlah yang besar. Konidia ini dapat disebarkan melalui percikan air hujan, tiupan angin, binatang, alat pertanian, dan manusia. Seringkali jamur ini bersifat seed borne (menempel pada benih). Jamur ini juga bertahan pada jaringan tanaman tahunan yang cocok. Waktu yang dibutuhkan dari perkecambahan sampai terinfeksi pada jaringan adalah dua hari. Suhu optimum untuk pertumbuhan jamur adalah 23-27C dan adanya embun selama 9 jam sangat menguntungkan untuk terjadinya infeksi.
Pada budidaya tanaman kubis, pengendalian penyakit ini harus dilakukan untuk memberikan hasil yang optimal pada usaha tani.
Pengendalian
Cara-cara pengendalian yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Perlakuan air panas benih yang akan digunakan.
2. Rotasi tanaman
3. Membersihkan tanaman penganggu ataupun gulma.
4. Penggunaan beberapa fungsida seperti maneb dan improdione yang diterapkan pada pertengahan musim.
5. Menghindari pertanaman kubis selama dua musim berturut-turut .
Sumber:
Prof. Dr. Ir. Ika Rochidatun Sastrahidayat. 2013. Penyakit Tanaman Sayur-Sayuran. UB Press, Malang.
Pengendalian
Cara-cara pengendalian yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Perlakuan air panas benih yang akan digunakan.
2. Rotasi tanaman
3. Membersihkan tanaman penganggu ataupun gulma.
4. Penggunaan beberapa fungsida seperti maneb dan improdione yang diterapkan pada pertengahan musim.
5. Menghindari pertanaman kubis selama dua musim berturut-turut .
Sumber:
Prof. Dr. Ir. Ika Rochidatun Sastrahidayat. 2013. Penyakit Tanaman Sayur-Sayuran. UB Press, Malang.
Sumber gambar:
No comments:
Post a Comment