Adas merupakan tanaman berkhasiat obat yang tumbuh baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Akan tetapi, tanaman adas ideal tumbuh dan menghasilkan senyawa yang baik untuk obat ketika ditanam di dataran tinggi. Walaupun bukan merupakan tanaman yang berasal dari Indonesia, Adas sudah popular ditanam di Indonesia dan memiliki banyak nama yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Beberapa nama diantaranya adalah Das Pedas untuk daerah Aceh, Hades dari Sunda, Adhas dari Madura, Wala Wungu untuk penyebutan di daerah Sumba, dan lain sebagainya.
Adas dimanfaatkan buahnya untuk berbagai keperluan pengobatan. Buah adas yang telah tua dikeringkan kemudian disuling agar menghasilkan minyak yang berguna untuk industri obat-obatan dan farmasi. Selain untuk obat dan bahan farmasi lain, Adas juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan untuk memperbaiki rasa dan mengharumkan aroma obat. Adas seringkali digabungkan dengan kulit batang pulosari sehingga di beberapa daerah terkenal dengan nama Adas Pulosari.
Kandungan Kimia
Adas bermanfaat untuk kesehatan dan pengobatan karena bahan kimia alami yang terkandung di dalamnya. Adas mengandung minyak astiri 1-6%, etanol 50-60%, 20% fenken, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilcavicol, anishaldehid, asam anisat, dan 12% minyak lemak. Kandungan-kandungan tersebut tersebar pada bagian daun, buah, dan akar.
Manfaat
Beberapa manfaat tanaman adas yang tersimpan dalam berbagai organnya adalah sebagai berikut:
Buah: bermanfaat untuk mengatasi perut kembung, mulas, perih di lambung, mual, muntah, diare, kuning, kurang nafsu makan, batuk berdahak, sesak napas, nyeri haid, haid tidak teratur, hernia, pembengkakan saluran sperma, rematik, keracunan tumbuhan obat atau jamur, dan lain sebagainya.
Daun: berkhasiat mengatasi batuk, perut kembung, kolik, rasa haus dan meningkatkan penglihatan.
Akar: digunakan sebagai pencahar dan diuretik.
Sumber:
Sopandi. 2018. Tanaman Obat Tradisional (Jilid I). Sarana Pancakarya Nusa.
No comments:
Post a Comment