Thursday, April 30, 2020
Mengenal Buah Cempedak
Cempedak mungkin belum merupakan tanaman buah yang dikenal secara luas. Namun berdasar rasa yang dihasilkan oleh buah cempedak, cempedak memiliki potensi untuk menjadi buah unggulan di Indonesia.
Varietas cempedak yang telah dikenal masyarakat secara luas adalah cempedak biasa yang juga merupakan cempedak asli Indonesia. Cempedak memiliki buah yang lonjong, berwarna kuning gading, dan memiliki aroma yang sangat wangi. Daging buah lunak, mudah hancur, dan rasanya manis. Cempedak mampu menghasilkan 60 buah per pohon per tahun.
Selain varietas local Indonesia, cempedak yang sudah banyak dijumpai adalah cempedak Malaysia. Keistimewaan cempedak Malaysia adalah buah tidak disukai lalat buah, lebih cepat berbuah, ukuran buah lebih besar, dan rasanya lebih manis.
Sumber:
Suhartono, Mas. 2008. Mengenal Buah-buah Unggul Indonesia. Nuansa Cendikia, Bandung.
Mengenal Tanaman Apel
Apel paling banyak diproduksi di negara-negara sub tropis dengan empat musim. Namun demikian, Indonesia juga memiliki beberapa jenis apel yang digemari oleh masyarakat. Apel yang paling banyak di pasaran untuk saat ini adalah apel varietas Rome beauty dan Princess Noble/Apel Australia/ apel hijau/ apel manalagi.
Apel rome beauty memiliki buah berbentuk bulat sampai jorong. Aroma buah tidak tajam dan bertekstur segar karena mengandung banyak kadar air. Daging buah keras dan sedikit kesar berwarna putih kekuningan. Buah yang terkena matahari berwarna merah sementara pada bagian yang tidak terkena matahari berwarna hijau. Buah memiliki bobot 75-300 gram per buah dan mampu memproduksi 15 kg buah apel per tahun. Varietas ini peka terhadap Marsonina.
Varietas princess noble memiliki ciri yaitu buah yang tetap berwarna hijau kekuningan meskipun sudah matang. Aroma buah kuat serta memiliki rasa yang segar. Daging buah berwarn putih, halus, dan berair.
Apel manalagi memiliki ciri diantaranya: rasa buah yang tidak asam meskipun buah belum matang. Warna buah hijau kekuningan. Daging buah agak liat, kurang berair, dan keputih-putihan. Memiliki aroma yang harum segar dan rasa yang manis. Apel manalagi peka terhadap cendawan marsonina. Produksi buah rata-rata 7,5 kg per pohon.
Selain ketiga varietas di atas, masih terdapat beberapa varietas yang prospek untuk dikembangkan. Salah satunya adalah apel ana. Apel Ana berasal dari Thailand dan sudah mulai dikembangkan pada tahun 1979. Apel ana memiliki bentuk seperti trapezium terbalik, berwarna merah tajam, serta pertumbuhanya cepat dan subur. Apel ana memiliki rasa yang lebih masam dari jenis rome beauty.
Sumber:
Suhartono, Mas. 2008. Mengenal Buah-buah Unggul Indonesia. Nuansa Cendikia, Bandung.
Apel rome beauty memiliki buah berbentuk bulat sampai jorong. Aroma buah tidak tajam dan bertekstur segar karena mengandung banyak kadar air. Daging buah keras dan sedikit kesar berwarna putih kekuningan. Buah yang terkena matahari berwarna merah sementara pada bagian yang tidak terkena matahari berwarna hijau. Buah memiliki bobot 75-300 gram per buah dan mampu memproduksi 15 kg buah apel per tahun. Varietas ini peka terhadap Marsonina.
Varietas princess noble memiliki ciri yaitu buah yang tetap berwarna hijau kekuningan meskipun sudah matang. Aroma buah kuat serta memiliki rasa yang segar. Daging buah berwarn putih, halus, dan berair.
Apel manalagi memiliki ciri diantaranya: rasa buah yang tidak asam meskipun buah belum matang. Warna buah hijau kekuningan. Daging buah agak liat, kurang berair, dan keputih-putihan. Memiliki aroma yang harum segar dan rasa yang manis. Apel manalagi peka terhadap cendawan marsonina. Produksi buah rata-rata 7,5 kg per pohon.
Selain ketiga varietas di atas, masih terdapat beberapa varietas yang prospek untuk dikembangkan. Salah satunya adalah apel ana. Apel Ana berasal dari Thailand dan sudah mulai dikembangkan pada tahun 1979. Apel ana memiliki bentuk seperti trapezium terbalik, berwarna merah tajam, serta pertumbuhanya cepat dan subur. Apel ana memiliki rasa yang lebih masam dari jenis rome beauty.
Sumber:
Suhartono, Mas. 2008. Mengenal Buah-buah Unggul Indonesia. Nuansa Cendikia, Bandung.
sumber gambar: https://idsb.tmgrup.com.tr/ly/uploads/images/2020/05/13/35552.jpeg
Monday, April 27, 2020
Mengenal Tanaman Alpukat
Alpukat merupakan salah satu buah unggulan Indonesia. Tanaman alpukat termasuk keluarga Lauraceae. Dalam budidaya tanaman alpukat, perbanyakan dilakukan secara generatif (biji) dapat tumbuh hingga mencapai 20 meter dan tanaman asal perbanyakan vegetatif (cangkok dan okulasi) tinggi tanaman tidak mencapai 20 meter.
Buah memiliki warna dan bentuk yang beragam. Terdapat buah yang hujau panjang, hijau bundar, merah panjang, dan merah bundar.
Selain sebagai buah konsumsi, alpukat juga memiliki khasiat sebagai obat
Penggemar buah alpukat tidak terlalu mempermasalahkan dan memprioritaskan bentuk serta warna buah. Rasa dan tekstur daging buah merupakan hal yang utama. Daging buah yang tebal, halus, empuk, tidak berserat, tidak pahit, gurih, dan biji yang mudah lepas dari daging merupakan ciri buah alpukat yang banyak dicari penggemar alpukat. Alpukat mentega lebih popular di masyarakat karena daging buah yang berwarna kuning dan rasa yang gurih seperti mentega.
Beberapa kultivar unggul yang direkomendasikan oleh Dinas Pertanian adalah Alpukat hijau Panjang, Alpukat hijau bundar, dan Alpukat Fuerte.
Tuesday, April 14, 2020
Asal Penyebaran Tanaman Srikaya
Belum ada sumber yang menyebutkan dengan pasti darimana asal tanaman Srikaya. Namun beberapa sumber menyebutkan bahwa Srikaya berasal dari Benua Amerika. Beberapa menyebut Srikaya dari Meksiko dan beberapa yang lain menyebut Srikaya berasal dari Peru. Awalnya Srikaya di domestikasi di daerah tropis Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Awalnya Srikaya adalah tanaman liar yang belum dibudidayakan. Srikaya banyak dijimpai di padang rumput, hutan, dan pinggir jalan.
Penjajah Sanyol membawa biji-biji Srikaya dari Amerika menuju Filipina dan negara-negara di Asia Tenggara. Penjajah Portugis membawa dan memperkenalkan tanaman Srikaya di India Utara sebelum tahun 1590. Srikaya baru masuk Indonesia pada abad ke 17 dibawa oleh orang Belanda.
Tanaman Srikaya dikembangkan besar-besaran di Cina Selatan, Australia, Polinesia, Hawai, Afrika Tropis, Mesir, dan dataran rendah Palestina. Budidaya Srikaya baru mulainya intensif di daaerah India. Di India, terdapat beberapa kultivar Srikaya dan buahnya telah banyak dijumpai di pasar-pasar.
Awalnya Srikaya adalah tanaman liar yang belum dibudidayakan. Srikaya banyak dijimpai di padang rumput, hutan, dan pinggir jalan.
Penjajah Sanyol membawa biji-biji Srikaya dari Amerika menuju Filipina dan negara-negara di Asia Tenggara. Penjajah Portugis membawa dan memperkenalkan tanaman Srikaya di India Utara sebelum tahun 1590. Srikaya baru masuk Indonesia pada abad ke 17 dibawa oleh orang Belanda.
Tanaman Srikaya dikembangkan besar-besaran di Cina Selatan, Australia, Polinesia, Hawai, Afrika Tropis, Mesir, dan dataran rendah Palestina. Budidaya Srikaya baru mulainya intensif di daaerah India. Di India, terdapat beberapa kultivar Srikaya dan buahnya telah banyak dijumpai di pasar-pasar.
Subscribe to:
Posts (Atom)