Sistem tanam benih padi langsung atau masyarakat lebih mengenalnya dengan sistem sebar adalah salah satu sistem tanam padi tanpa melalui proses pembibitan dan pindah tanam, melainkan dengan menanam benih langsung ke lahan. Sistem tanam benih langsung (tabela) dapat menjadi alternatif bagi petani yang bertujuan mengurangi biaya, penggunaan tenaga kerja dan mengejar masa tanam yang serentak dengan biaya relatif murah (Pane, 2003).
Umumnya petani di luar jawa yang menggunakan sistem tanam tersebut. Adanya upaya ekstensifikasi pertanian dari pemerintah melalui program Perluasan Areal Tanam (PTT), menjadikan lahan rawa pasang surut yang kebanyakan berada di luar Jawa dinilai dapat menopang kebutuhan perluasan areal tanam. Menurut Litbang Pertanian (2015), wilayah-wilayah yang potensial untuk menerapkan Tabela antara lain Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sumatera, dan Papua.
Petani akan membuatkan alur sebar, namun tak jarang juga petani langsung menyebar benih ke lahan. Oleh karena itu, sistem tabela seringkali tidak memperhatikan jarak tanam, padahal jarak tanam erat kaitannya dengan jumlah anakan yang dibentuk. Jarak tanam padi yang lebih rapat dari 20 cm x 20 cm menurunkan jumlah malai produktif per rumpun dan meningkatkan malai yang tidak keluar secara sempurna (Mondal and Puteh, 2013); (Mohaddesi et al., 2011).
Upaya meminimalisasi rendahnya produktivitas dari sistem tabela memunculkan teknologi “tabela super” yang dicetuskan oleh balitbangtan pertanian. Komponen teknologi tabela super adalah varietas unggul baru potensi hasil tinggi, pemupukan berimbang, pupuk hayati, biodekomposer, pengelolaan air, serta pengendalian OPT (Organisme Penganggu tanaman) secara terpadu. Diharapkan daya adaptasi bibit tanaman lebih baik dan pertumbuhan awal akar lebih cepat, sehingga tanaman tidak rentan roboh. Seperti halnya tanam bibit biasanya, tabela super juga menggunakan sistem tanam jajar legowo menggunakan alat tabela.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Abidin dkk (2012) mengenai sistem tanam padi sawah di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara memberikan informasi bahwa Penanaman dengan sistem legowo baik dengan menggunakan tabela maupun tapin memberikan produktivitas tanaman padi relatif lebih tinggi, masing-masing 20,9% dan 20,3% dibandingkan dengan penggunaan tabela biasa. Hal yang penting diperhatikan apabila ingin menerapkan sistem tabela jajar legowo adalah alat yang digunakan atau biasa disebut alat tanam benih langsung (atabela). Adanya dukungan dan pendampingan pembuatan atabela dibutuhkan agar tabela super berjalan baik, selain itu agar petani menjadi aktif dan mandiri.
Sumber :
Abidin, Z. (2013). Analisis ekonomi sistem tanam padi sawah di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 16(1).
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2015. Panduan Tanam Benih Langsung. Kementrian Pertanian.
Pane, H. 2003. Kendala dan peluang pengembangan teknologi padi tanam benih langsung. J. Litbang Pertanian 22:172-178.
http://rri.co.id/post/berita/504574/teknologi_-_otomotif/kementan_kukuhkan_3_profesor_riset_pertanian.html
No comments:
Post a Comment