Kesesuaian lahan dan potensi lahan berperan penting dalam pengembangan sistem pertanian yang berkelanjutan. Salah satu komponen dalam analisis kesesuaian lahan dan potensi lahan adalah jenis tanah. Terdapat beragam jenis tanah dengan masing-masing karakteristik termasuk dalam hubungannya dengan jenis komoditas yang sesuai dan cara perlakuan tanah tersebut.
Salah satu jenis tanah yang paling potensial untuk pengembangan pertanian (komoditas pertanian) di Indonesia adalah Andosol.
Dalam sistem Klasifikasi Taksonomi Tanah, Andosol dikenal sebagai Andisol. Andosol memiliki epipedon histik dan sifat andik, memiliki kompleks pertukaran yang didominasi oleh bahan amorf, serta bobot isi kurang dari 0,85g/cm kubik.
Andosol merupakan tanah yang berkembang dari abu vulkan dan memiliki ciri kandungan mineral liat alofan yang tinggi. Tanah dengan alofan tinggi memiliki sifat diantaranya lapisan atas gembur, terdapat lapisan permukaan yang hitam (gelap) serta terdiri dari senyawa humik yang tahan dekomposisi mikroorganisme, perkembangan struktur tanah baik, dan tidak ada sifat lekat ketikalembab dan bila dikeringkan akan sukar basah kembali.
Andosol juga memiliki kemampuan mengikat air yang tinggi, permeabilitas tinggi (sangat gembur) tetapi memiliki derajat ketahanan struktur yang tinggi sehingga mudah diolah.
Secara kimiawi, andosol memiliki tingkat keasaman masam sampai netral. Kejenuhan basa sekitar 20-40 %m, KTK 20-30 me.100 g dan kandungan bahan organik pada lapisan atas 5-20%. Andosol terbentuk baik di dataran redah maupun di lereng-lereng guung sampai ketinggian 2000 m diatas permukaan laut.
Yuliana, Nia. 2002. Analisis Penggunaan Lahan dan Usahatani Komoditas Hortikultura pada Tanah Andosol. Institut Pertanian Bogor, Skripsi.
A really nice blog mate, but I just can't really understand what you wrote. Quick suggestion, switch to English. Trust me, it will help you get more visitors.
ReplyDelete