Ketersediaan air menjadi hal yang mutlak untuk mendukung optimasi produktivitas tanaman kedelai. Cekaman kekeringan pada tanaman kedelai secara umum dapat menghambat pertumbuhan tanaman yang akhirnya berdampak pada berkurangnya hasil panen. Secara spesifik, cekaman kekeringan di setiap fase pertumbuhan tanaman kedelai memiliki dampak yang berbeda.
Cekaman kekeringan pada awal fase pembungaan menyebabkan berkurangnya hasil panen sebesar hingga 10%. Cekaman kekeringan pada awal fase pembunggan menyebabkan kerontokan pada polong bagian bawah.
Cekaman kekeringan pada saat pembungaan menyebabkan kerontokan bunga, cekaman kekeringan pada saat pembentukan polong menyebabkan turunnya jumlah polong yang terbentuk dan juga kerontokan polong, cekaman kekeringan pada fase pengisian polong menyebabkan menurunnya jumlah polong isi dan ukuran biji.
Cekaman kekeringan mengubah konsentrasi ABA pada tanaman yang pada akhirnya mendorong kerontoka polong dan menurunkan pembentukan polong hingga 40% serta menurunkan ukuran biji. Cekaman kekeringan disetiap stadia pertumbuhan kedelai dapat menurunkan hasil biji. Namun cekaman kekeringan pada fase pengisian polong mengakibatkan penurunan hasil biji yang paling besar. Cekaman kekeringan pada fase pengisia polong menyebabkan penurunan jumlah polong, biji per tanaman, bobot biji, dan keseluruhan hasil.
Cekaman kekeringan pada tanaman kedelai hingga berumur 45 hari dapat menurunkan produksi rata-rata hingga 63%.
Purwanto dan Agustono T., 2010. Kajian fisiologis tanaman kedelai pada berbagai kepadatan gulma teki dalam kondisi cekaman kekeringan. Jurnal Agroland 17(2): 85-90.
No comments:
Post a Comment