Bawang merah merupakan salah satu komoditas pertanaian, khususnya tanaman sayuran yang bernilai tinggi, baik dari sisi ekonomi ataupun berkaitan langsung dengan pengembangan masyarakat tani. Bawang merah memberikan nilai ekonomi tinggi pada petani dan berdampak baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap pengembangan suatu wilayah.
Salah satu kendala dalam pengembangan agribisnis bawang merah adalah keberadaan organisme pengganggu tanaman pada bawang merah. Serangan opt pada budidaya bawang merah menurunkan kualitas dankuantitas produksi bawang merah. Penurunan produksi pada bawang merah akibat serangan OPT bahkan dapat mencapai lebih dari 90%.
Pengendalian dengan pendekatan kimiawi dalam jangka pendek dapat terlihat langsung hasilnya. Namun, dalam jangka panjang justru menjadikan OPT tahan dan berdampak pada semakin tinggi akibat kerusakan dan penurunan hasil yang didapatkan. Selanjutnya, pengendalian menggunakanpendekatan yang lebih ramah lingkungan dengan berprinsip pada pengendalian dan pengelolaan hama dan organisme pengganggu tanaman secara terpadu.
Pengendalian dan pengelolaan hama terpadu adalah pendekatan teknologi yang bersifat multidisiplin untukmengelola populasi OPT dan intensitas serangan dengan memanfaatkan beragam teknik pengendalianyang kompatibel dalam suatu koordinasi pengelolaan. Mengaacu pada pendekatan yang bersifat ekologis, pengetahuan/pengenalan biologi hama dan patogen menjadi sangat penting bahkan merupakan suatu hal yang harus dilakukan. Pengetahuan akan biologi OPT berguna dalam menentukan teknik, waktu, dan alternatif-alternatif pengendalian suatu hama dan atau penyakit.
Beberapa penyakit yang menyerang bawang merah diantaranya adalah trotol/bercak ungu, antaknosa, layu fusarium/moller, embun bulu, dan virus mosaik bawang. Beberapa hama yang umum menyerang bawang merah adalah ulat bawang, lalat penggorok daun, trips, ulat grayak,dan orong-orong/anjing tanah.
No comments:
Post a Comment