Dalam agribisnis bawang merah, kegiatan pascapanen sama pentingnya dengan kegiatan budidaya di lahan pertaninan. Kegiatan pascapanen tidak mampu meningkatkan kualitas bawang yang telah dipanen, tetapi kegiatan pascapanendapat memperpanjang umur simpan bawang merah. Bawang merah merupakan tanaman yang mengalami perubahan setelah dipanen. Berkaitan dengan hal tersebut, diperlukan penanganan yang tepat untuk meminimalisir kerusakan setelah bawang dipanen.
Pembersihan dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada bawang merah. Selain untuk memastikan agar umbi bersih dan bebas dari penyakit, pembersihan juga berfungsi agar penampakan umbi lebih menarik.
Beberapa yang perlu dilakukan dantaranya:
Sortasi adalah tindakan memisahkan umbi bawang merah yang baik dengan yang sudah rusak sesuai dengan kriteria mutu. Umbi bawang merah yang baik adalah yang bebas dari kerusakan baik kerusakan fisik ataupun kerusakan karena serangan patogen penyebab penyakit.
Sortasi dilakukan dengan memilih umbi yang bersih kemudian dipisahkan berdasarkan (a) ada tidaknya cacat (b) normal atau tidaknya ukuran dan bentuk umbi (c) ada tidaknya tanda-tanda serangan penyakit.
Grading dilakukan setelah proses pembersihan dan sortasi dilakukan. Grading dilakukan dengan mengkelaskan umbi berdasarkan keseragaman kenampakan fisik.
Secara umum, yang paling mudah adalah grading berdasarkan ukuran umbi. Kelas mutu adalah umbi dengan diameter 3-4 cm, kelas mutu II dengan diameter 2-3, kelas mutu III dengan diameter umbi 2 cm.
Umbi yang rusak dan terluka harus dipisahkan karena mudah terinfeksi virus atau bakteri yang menyebabkan umbi cepat busuk. Sortasi harus dilakukan oleh orang yang sudah berpengalaman karena hasil sortasi dan grading sangat menentukan harga umbi bawang merah di pasaran.
Refferensi:
Mudatsir., Sutomo, Hadi. 2016. Buku Praktis Budidaya Bawang Merah. Dewan Bawang Nasional dan Pusat Pelatihan Bawang Merah “Mekar Jaya”, Brebes.
No comments:
Post a Comment