Pekarangan adalah sebidang tanah darat yang terletak langsung di sekitar rumah tinggal dan jelas batas-batasannya, ditanami dengan satu atau berbagai jenis tanaman dan masih mempunyai hubungan pemilikan dan/atau fungsional dengan rumah yang bersangkutan. Hubungan fungsional yang dimaksudkan di sini adalah meliputi hubungan sosial budaya, hubungan ekonomi, serta hubungan biofisika
Berdasar pengertian di atas sudah tersurat bahwa lahan yang berada di sekitar rumah(pekarangan) dapat dimanfaatkan untuk dunia pertanian. Tetapi kecenderungan yeng terjadi saat ini adalah pekarangan hanya dimanfaatkan dari segi estetika saja. Hal ini dapat dilihat daribanyaknya taman-taman yang menghiasi halaman sebuah rumah,namun jarang sekali dijumpai halaman rumah yang ditanami tanaman buah maupun hortikultura. Padahal jika dikaji lebih detail, pekarangan menyimpan potensi yang lebih besar daripada hanya utnuk estetika semata.
Secara garis besar pekarangan dapat digunakan untuk:
- Sumber pangan, sandang dan papan penghuni rumah
- Sumber plasma nutfah dan ragam jenis biologi,
- Lingkungan hidup bagi berbagai jenis satwa,
- Pengendali iklim sekitar rumah dan tempat untuk kenyamanan,
- Penyerap karbondioksida dan penghasil oksigen,
- Tempat resapan air hujan dan air limbah keluarga ke dalam tanah,
- Melindungi tanah dari kerusakan erosi
- Tempat pendidikan bagi anggota keluarga
Di bidang pertanian, pekarangan dapat ditanami aneka jenis tumbuhan seperti:
- Tanaman pangan: umbi-umbian, kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, bumbu-bumbuan, obat
- Tanaman bernilai ekonomi tinggi: buah, sayuran, hias (bunga potong, tanaman pot, tanaman taman, anggrek
Masih ada hubungannya dengan sector agro, pekarangan juga bisa dimanfaatkan untuk usaha peternakan dan perikanan. Di sector perikanan pekarangan bias nigunakan untuk memelihara ikan hias, ikan produksi daging, pembenihan ikan dll. Sementara untuk dunia peternakan, pekarangan dapat dimanfaatka untuk memelihara ternak unggas hias, ternak petelur, ternak pedaging.
Semakin banyak potensi dari pekarangan ini maka pekarangan rumah( samping, depan, belakang) harus dimanfaatkan dengan bijaksana. Berikut ini contoh pembagian penggunaan pekarangan yang baik
- Halaman depan (buruan):, tanaman hias, pohon buah, tempat bermain anak, bangku taman, tempat menjemur hasil pertanian
- Halaman samping (pipir): tempat jemur pakaian, pohon penghasil kayu bakar, bedeng tanaman pangan, tanaman obat, kolam ikan, sumur dan kamar mandi
- Halaman belakang (kebon): bedeng tanaman sayuran, tanaman bumbu, kandang ternak, tanaman industri
Semakin bertambahnya populasi manusia di bumi ini berdampak pada semakin banyakya bangunan dan pastinya pekarangan akan menjadi semakin sempit. Untuk itu harus diupayakan suatu pertanian yang sangat efektf dan efisien. Misalnya saja bertani dalam pot, bertani secara hidroponik, aeroponik, atau bahkan bertani di atap-atap gedung yang mana selain menghasilkan hasil pertanian secara umum,juga dapat menyediakan listrik (dikembangkan salah satu universitas di Amerika Serikat). Selain itu kita juga harus merawat pekarangan dengan bijaksana. Kita harus memperhatikan keseimbangan ekologi yang ada di pekarangan kita karena pekarangan sangat erat kaitannya dengan hubungan kita dengan keluarga.
Walaupun suatu Negara tidak dapat berswasembada pangan hanya dengan memanfaarkan potensi pekarangan, tetapi setidaknya dengan memanfaatkan potensi pekarangan kita telah mengurangi jatah belanja pangan yang saat ini masih banyak yang berasal dari luar negeri. Selain itu pastinya akan tumbuh satu kesadaran dalam diri kita untuk memahami pentingnya pertanian bagi kehidupan.
No comments:
Post a Comment