Mikroorganisme pelarut fosfat merupakan kelompok bakteri ataupun jamur yang dapat mengefisienkan pemupukan P. Mampu membuat P dalam tanah menjadi tersedia dan dapat diserap oleh tanaman. Secara alami, mikroorganisme pelarut fosfat berada di dalam tanah dengan populasi 0,1-0,5% dari total mikroorganisme. Bakteri pelarut fosfat dapat mencapai 12 juta organisme per gram tanah sedangkan dari kelompok jamur hanya berkisar 20 ribu sampai 1 juta per gram tanah.
Mikroorgnaisme pelarut fosfat hidup di daerah perakaran sampai kedalaman 25 cm dari permukaan tanah. Hal ini berkaitan dengan banyaknya bahan organik di sekitar pertanaman yang merupakan sumber daya untuk kehidupan mikroorganisme. Mikroorganisme yang berada di daerah perakaran juga lebih aktif daripada yang jauh dari perakaran.
Terdapat keragaman jenis mikroorganisme pelarut fosfat dari satu tempat ke tempat yang lain. Perbedaan disebabkan oleh sifat biologis mikroorganisme. Terdapat mikroorganisme yang hidup pada kondisi asam, netral, atau basa, ada yang hipofilik, mesofilik, atau termofilik, da nada juga yang aerob ataupun anaerob.
Pada tanah masam, aktivitas mikroorganisme didominasi oleh kelompok jamur. Hal ini karena jamur hidup dan tumbuh pada pada pH 5-5,5 dan pertumbuhannya akan menurun seiring dengan peningkatan pH. Pada tanah netral atau basa, mikroorganisme yang dominan adalah dari kelompok bakteri.
Populasi bakteri pelarut fosfat umumnya lebih rendah pada daerah yang beriklim kering dibandingkan dengan daerah yang beriklim sedang. Karena bentuk dan jumlah fosfat dan bahan organik yang terkandung dalam tanah berbeda-beda, maka keefektifan tiap mikro-organisme pelarut fosfat untuk melarutkan fosfat berbeda pula. Berkaitan dengan hal tersebut, diperlukan mikroorganisme pelarut fosfat yang berbeda untuk jenis tanah yang berbeda.
Refferensi:
Ginting, R.C.B., R. Saraswati, dan E. Husen. Mikroorganisme Pelarut Fosfat.
No comments:
Post a Comment