sumber gambar: http://www.teropongbisnis.com/ |
Target produksi tinggi dari suatu komoditas pertanian berimplikasi salah satunya pada penggunaan pupuk anorganik. Pupuk anorganik memiliki kandungan hara yang lebih tinggi dan lebih mudah diserap tanaman sehingga penggunaannya lebih intensif daripada jenis pupuk yang lainnya. Di satu sisi, penggunaan pupuk anorganik mampu meningkatkan hasil komoditas pertanian, namun di sisi lain penggunaannya yang berlebih menimbulkan beragam persoalan baru. Beragam persoalan tersebut seperti kerusakan tanah, penurunan produksi pertanian, dan rusaknya ekologi.
Usaha untuk menghentikan, mengurangi, atau bahkan memperbaiki kerusakan yang telah ditimbulkan akibat penggunaan pupuk anorganik yang tidak tepat adalah dengan penggunaan pupuk organik. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik baik sampah rumah tangga ataupun kotoran hewan atau mungkin bahkan mikroorganisme. Pengembangan pupuk organik sebagai pengganti ataupun pelengkap pupuk organik memiliki peluang dan kendala yang apabila keduanya dimanajemen dengan baik dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.
Peluang Pengembangan Pupuk Organik
1. Pupuk organik memiliki berbagai manfaat
Telah diketahui bersama bahwa pupuk organik memiliki beragam manfaat. Berbagai manfaat yang dimiliki oleh pupuk organik diantaranya meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki kondisi kimia, fisika, dan biologi tanah, aman bagi manusia dan lingkungan, meningkatkan produksi pertanian, dan mengendalikan penyakit tertentu.
2. Adanya kampanye go organik
Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan berdampak pada peningkatan permintaan produk-produk pertanian organik. Selain kesadaran masyarakat, pemerintah nantinya dan telah memberikan bantuan-bantuan baik berupa biaya ataupun sarana produksi pertanian untuk mendukung pengembangan pertanian organik yang salah satu aspek nya adalah penggunaan pupuk organik.
3. Bahan pupuk tersedia sepanjang tahun
Bahan baku pupuk organik baik berupa kotoran hewan ataupun sampah organik banyak tersedia di masyarakat. Selain memanfaatkan barang yang tidak digunakan, pemanfaatan kotoran hewan dan sampah organik sebagai pupuk mampu mengurangi dampak buruk dari keduanya jika hanya dbiarkan.
Kendala Pengembangan Pupuk Organik
1. Kandungan hara kecil dan bersifat ruah
Pupuk organik umumnya memiliki kandungan hara yang lebih rendah daripada pupuk anorganik. Selain itu, pupuk organik juga bersifat ruah sehingga diperlukan dalam jumlah yang banyak. Kebutuhan akan pupuk organik yang tinggi umumnya akan berdampak pada biaya angkut yang tinggi sehingga lebih banyak yang menggunakan pupuk anorganik. Pupuk organik umumnya slow release sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat diserap tanaman.
2. Memiliki kualitas yang beragam
Kualitas pupuk organik sangat ditentukan oleh bahan pembuatnya. Selain itu, pengetahuan yang berbeda terakit cara pembuatan pupuk organik juga berdampak pada kualitas yang beragam dan cenderung rendah.
3. Bersifat racun
Penggunaan sampah kota sebagai bahan pembuatan pupuk organik meningkatkan kandungan logam berat yang dapat diserap oleh tanaman. selain itu juga dapat meningkatkan salinitas pada tanah.
Refferensi:
Sentana, S. 2010. Pupuk Organik, Peluang dan Kendalanya. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia.
Kiranya penggunaan istilah "organik" perlu dikaji ulang, karena pengertian dasar organik adalah sesuatu yang mengandung karbon (C), sehingga plastik yang proses pembuatannya dari polimerisasi al kana juga pada dasarnya merupakan produk organik. Barangkali yang lebih pas dipakai istilah pupuk hayati (biofertilizer)untuk membedakan dengan pupuk kimia (yang ini juga jangan disebut pupuk an organik, karena urea dan amonium sulfat mengandung unsur karbon juga)
ReplyDeleteRalat: maksudnya hanya Urea, tidak termasuk amonium sulfat
ReplyDeleteRalat: Tidak termasuk amonium sulfat
ReplyDelete