Tanaman jambu kopo (Syzygium densiflorum) memiliki nama daerah yang berbeda-beda. Di jawa barat, dikenal dengan nama jambu kopo, kopo badak, ataupun petag. Di jawa timur dan jawa tengah disebut dengan nama jambu alas, jambu kelampok, jambu wana, jambu jambon, ataupun kelampok arum. Di Madura, jambu mawar hutan disebut dengan nama kelampok bato.
Jambu kopo tersebar di seluruh Jawa. Banyak di jumpai di hutan-hutan terbuka, dekat dengan aliran sungai, dan berada di daerah dengan ketinggian 5 sampai 1500 mdpl. Terdapat beberapa jenis jambu kopo di Indonesia. Beberapa jenis tersebut diantaranya:
1. Eugenia cymosa. Di jawa barat, tumbuhan ini dikenal dengan nama kisireum, di jawa tengah dan jawa timur, dikenal dengan nama mantingan. Tersebar di seluruh jawa dan terdapat di hutan campuran atau hutan jati dengan ketinggian 100-1200 mdpl.
2. S. litoral. Merupakan tanaman asli jawa. Di jawa barat dikenal dengan nama kopo laut, jawa tengah dan jawa timur dikenal dengan nama kelampok watu. Tumbuhan ini tersebar di seluruh jawa, tumbuh di hutan-hutan, terutama di sepanjang aliran sungai. Bila daunnya diremas akan mengeluarkan bau harum yang semerbak.
3. S. racemaseum. Di pasundan (Jawa Barat) dikenal dengan nama kopo mangut, resep, ataupun risep. Di Madura dikenal dengan kalampok bato. Tumbuhan ini tersebar di Jawa, berada di hutan campuran ataupun hutan jati.
4. S. Suringarianum. Dikenal dengan nama kopo lalay. Banyak tersebar di wilayah jawa barat dan berada di hutan-hutan dengan ketinggian 900 sampai 1200 mdpl.
Secara umum, jambu kopo merupakan tanaman berbentuk pohon dengan ketinggian 2 sampai 5 meter. Cabang berbentuk galah berwarna kemerahan. Daun jambu kopo dapat berukuran hingga 10 x 37 cm. Bunga jambu kopo terletak di ranting tetapi terkadang terdapat pula di ketiak daun paling atas dan memiliki bunga yang bercabang. Tabung kelopak bunga tingginya 8-15 mm dan berarna merah. Bunga dapat muncul sepanjang tahun . Tanaman ini dapat berbuah sepanjang tahun. Buah berwarna merah keunguan dan tidak enak dimakan.
Jambu kopo umumnya digunakan sebagai calon batang bawah dalam proses sambung pucuk ataupun okulasi. Batang jambu kopo yang tidak beraturan membuat tanaman ini tidak dapat/ jarang dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Batang biasanya digunakan untuk kayu bakar dam kulit kayunya digunakan untuk bahan pewarna.
Anonim. 1994. Mengenal Tanaman Lagka Indonesia. Penebar Swadaya, Jakarta.
No comments:
Post a Comment