Anggrek merupakan tanaman yang memiliki beragam kegunaan dan penggunaan. Anggrek dapat digunakan sebagai tanaman hias karena memiliki sosok tanaman dan bunga yang eksotis. Bunga anggrek juga merupakan salah satu bunga yang paling banyak digunakan sebagai komponen dalam seni merangkai bunga. Sebagai bahan industri anggrek dapat dijadikan bahan baku parfum dan atau obat-obatan.
Permintaan akan bunga dan tanaman anggrek senantiasa mengalami peningkatan. Budidaya tanaman anggrek pun telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Namun demikian, sentra-sentra budidaya anggrek masih berada di daerah-daerah dengan kondisi lingkungan yang secara umum sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman anggrek.
Iklim untuk tanaman anggrek
Secara umum, anggrek dapat tumbuh di berbagai kondisi iklim. Curah hujan kurang berpengaruh terhadap tanaman anggrek. Kebanyakan anggrek dapat hidup di tempat kering yang minim curah hujan. keberadaan angina sangat berpengaruh utamanya untuk anggrek epifit. Anggrek epifit membutuhkan nutrisi ataupun uap air yang dibutuhkan oleh anggrek untuk berkembang. Terdapat berbagai jenis anggrek yang membutuhkan intensitas cahaya matahari yang berbeda. terdapat beberapa anggrek yang menghendaki sinar matahari langsung, ada juga yang membutuhan intensitas cahaya dibawah 75 %. Suhu minimal untuk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 C, suhu kurang dari angka tersebut tanaman anggrek akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Kelembaban udara siang hari yang ideal untuk tanaman anggrek adalah 65-70 %.
Media tanam
Media tanam untuk tanaman anggrek disesuaikan dengan penggolongan anggrek berdasarkan tempat hidupnya. Kebanyakan, anggrek digolongkan ke dalam katagori epifit/semi epifit, terrestrial, dan semi terrestrial.
Media yang dapat digunakan untuk menanam anggrek epifit atau semi epifit antara lain: serat pakis yang telah digodok, kulit kayu, serabut kelapa, ijuk, potongan batang enau, arang kayu, pecahan genting/batu bata. Yang perlu diperhatikan, media-media yang digunakan haruslah terbebas dai patogen penyebab penyakit.
Anggrek tersestrial merupakan anggrek yang hidup langsung di tanah. Untuk menyuburkan tanah, media tanah perlu ditambah dengan pupuk kompos, sekam, pupuk kandang, darah binatang, serat, pakis, dan atau bahan pembenah dan penyubur tanah yang lainnya.
Untuk anggrek semiterestrial, media tanam yang dapat digunakan adalah pecahan genteng yang besar dan ditambah dengan pupuk kandang dan sekam/serutan kayu. Anggrek semi terstrial secara umum membutuhkan media dengan tingkat keasaman 5,2.
Ketinggian tempat
Terdapat tiga katagori ketinggian tempat untuk tanaman anggrek
a. 0-650 mdpl. Anggrek yang dapat tumbuh pada ketinggian 0-650 mdpl dikenal dengan anggrek panas. Tumbuh pada suhu siang 26-30 C dan suhu malam hari 21 C. Bebarapa anggrek panas diantaranya Dendrobium, Phlaenopsis, Oncidium, dan Paphilopedillum.
b. 150-1500 mdpl. Anggrek yang biasa tumbuh pada ketinggian hingga 1500 mdpl umumnya membutuhkan suhu udara siang hari 21 C dan suhu malam hari 15-21 C.
c. lebih dari 1500 mdpl. Anggrek yang dapat tumbuh di ketinggian lebih dari 1500 mdpl dikenal dengan anggrek dingin. Anggrek dingin menghendaki suhu siang hari 15-21 C dan suhu malam hari 9-15 C. Anggrek dingin jarang dijumpai di Indonesia. Contoh anggrek dingin adalah Cymbidium.
No comments:
Post a Comment