Penyakit mouldy rot disebabkan oleh jamur Ceratocystis fimbriata. Jamur Ceratocystis fimbriata menyebabkan kerusakan pada bidang sadap tanaman karet (seperti penyakit kanker garis dan kering alur sadap). Tanaman yang terserang mouldy rot akan memiliki bidang sadap yang bergelombang sehingga menyulitkan penyadapan berikutnya. Bahkan, serangan berat akan menyebabkan kerusakan total pada bidang sadapan sehingga tanaman tidak dapat disadap lagi.
Penyakit ini ditandai dengan adanya selaput tipis berwarna putih di bidang sadap dekat dengan alur sadap. Selaput tersebut kemudian berkembang menjadi seperti beludru berwarna kelabu sejajar alur sadap. Bila hifa tersebut dikerok/diambil, maka tampak bintik berwarna coklat tau hitam. Spora jamur dihasilkan dapat bertahan hidup pada kondisi yang kering. Serangan mouldy rot yang tidak segera ditangani akan meluas sampai kambium atau bahkan bagian kayu.
Penularan penyakit berlangsung dengan penyebaran spora yang dibawa oleh angin. Penggunaan pisau sadap juga dapat menyebarkan spora dan hifa Ceratocystis fimbriata. Penyakit mouldy rot banyak terjadi pada musim hujan dan banyak dijumpai pada tanaman yang disadap terlalu sering atau terlalu dalam.
Pengendalian penyakit.
Pengendalian penyakit mouldy rot dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti:
a. pada daerah-daerah yang beriklim basah dianjurkan untuk menanam klon yang tahan seperti GT 1 ataupun AVROS 2037.
b. mengurangi kelembaban yang tinggi di daerah pertanaman karet. Pengurangan kelembaban dapat dilakukan dengan mengatur jarak tanam yang tidak terlalu rapat, melakukan pemengkasan penutup tanah, dan melakukan pembersihan gulma secara rutin.
c. pemupukan yang tepat dan berimbang agar pemulihah kulit dapat berlangsung dengan cepat dan normal.
d. menurunkan intensitas penyadapan, dari yang semula S2/d2 menjadi S2/d3 atau S2/d4 dan menghentikan penyadapan ketika serangan mouldy rot terlalu berat.
e. secara kimia dapat diatasi dengan fungisida Bavistin, Derosal, Topsin, Benlate, Indafol, dan Divolan. Pemberian fungisida dengan menggunakan kuas dan dioleskan pada bagian yang terserang.
f. setiap penyadapan dilakukan, pisau sadap dicelupkan ke dalam larutan fungisida
Situmorang Aron dan A. Budiman. 1996. Sapta Bina Usahatani Karet Rakyat. Balai Penelitian Karet Sembawa.
No comments:
Post a Comment