Penyakit gugur daun yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum gloesporiorides menyebabkan kerusakan tanaman baik di fase pembibitan, tanaman belum menghasilkan, ataupun pada tanaman yang menghasilkan. Daun muda yang terserang terlihat lemas berwarna hitam, mengeriput bagian ujungnya, dan mati menggulung. Pada daun yang sudah dewasa, terdapat bercak warna hitam, berlubang, bagian ujunya keriput, dan pada akhirnya mati. Tanaman yang terserang berat tajuknya akan dundul dan mengakibatkan mati pucuk.
Serangan gugur daun Colletotrichum terjadi pada saat pembentukan daun muda selama musim hujan. serangan berat terjadi pada klon yang peka dan kebun yang berada di ketinggian lebih dari 200 mdpl.
Penularan Colletotrichum berlangsung dengan penyebaran spora yang dibawa oleh angina atau embun jarak jauh.
Pengendalian penyakit
1. menanam klon yang tahan di daerah yang rentan terkena penyakit Colletotrichum. Klon-klon yang tahan tersebut diantaranya: BPM 1, RRIC 100, RRIM 600, RRIC 102, TM 6, TM 8,TM 4, AVROS 2037,dan PR 261.
2. menghindari serangan Colletotrichum dengan merangsang pembentukan daun baru lebih awal. Areal yang terlambat ditanamai karet hendakya diberi pupuk nitrogen lebih banyak agar pada saat awal musim hujan daun sudah tua.
3. menghindari serangan Colletotrichum dengan pengguguran daun lebih awal daripada masa gugur daun tahunan dengan menggunakan asam kokodilik melalui penyemprotan dari udara. Penggunaan asam kokodilik harus dilakukan secara hati-hati dan di kebun yang jauh dari pemukiman karena asam kokodilik merupakan asam yang beracun.
4. melindungan daun tanaman dari serangan Colletotrichum dengan menggunakan fungisida Dithane, Delsene, Manzete, Sportak Cobox, atau Cupravit.
Situmorang Aron dan A. Budiman. 1996. Sapta Bina Usahatani Karet Rakyat. Balai Penelitian Karet Sembawa.
No comments:
Post a Comment