Nekrosis kulit kemungkinan disebabkan oleh jamur Fusarium sp. Namun Botryodiplodia theobromae juga ditemukan pada kulit yang sakit dengan menimbulkan gejala yang sama. Pada kulit batang awalnya muncul bercak kehitaman dengan ukuran 2-5 cm. bercak-bercak tersebut makin membesar dan bergabung dengan yang lainnya sehingga menyebabkan kulit batang menjadi busuk. Penyakit nekrosisi kulit dapat timbul mulai dari kaki gajah sampai dengan percabangan dan seringkali terjadi pada tahun sadap kedua. Kulit yang busuk dan rusak akan mengundang hama penggerek dan bahkan mengundang jamur Ustulina sehingga kondisi kerusakan akan semakin parah. Penularan penyakit belum terlalu banyak diketahui namun diduga akibat penyebaran spora yang dibawa angin pada kondisi cuaca yang lembab dan hujan.
Pengendalian penyakit
a. tidak menanam klon yang peka penyakit nekrosis seperti GYT 557, GT 1, dan AVROS 2037 pada daerah yang rawan penyakit ini.
b. pemeliharaan tanaman dengan pemupukan dan penyiangan sesuai dengan anjuran.
c. pengobatan tanaman dengan pengolesan fungisisda difolatan, indafol, atau calixin dengan kuas pada kulit yang sakit setelah kulit yang busuk dikupas terlebih dahulu.
d. bagian kulit yang busuk dikerok kenmudian ditutup dengan TB 192 untuk mencegah masuknya kumbang penggerek batang/cabang.
e. tanaman yang sehat yang berada di sekitar tanaman yang sakit disemprot batangya dengan menggunakan indafol 476 seminggu sekali untuk mencegah penyebaran penyakit yang lebih luas.
f. tanaman yang mengalami serangan berat diistirahatkan, tidak disadap sampai tanaman kembali pulih.
Situmorang Aron dan A. Budiman. 1996. Sapta Bina Usahatani Karet Rakyat. Balai Penelitian Karet Sembawa.
No comments:
Post a Comment