Gliricidia sepium masuk ke Indonesia pada tahun 900-an. Di beberapa daerah dikenal dengan nama lirikside atau gamal. Penanaman gamal muncul pada decade tahun 60 an, berkaitan dengan usaha pemberantasan padang alang-alang dengan menggunakan tanaman ini. Gamal merupakan kependekan dari “ganyang mati alang-alang”
Tanaman Gliricidia sepium dapat tumbuh pada ketinggian 0-1500 mdpl. Namun pada daerah pegunungan yang sering mengalami embun beku dan kabut yang berkepanjangan, pertumbuhan tanaman menjadi kurang baik. Perbanyakan tanaman dapat menggunakan biji atau juga stek batang.
Gliricidia sepium merupakan legume berbupa pohon yang dapat menggugurkan daunnya. Pada umur tertentu, diameter batang dapat mencapai 40 cm. percabangan rendah tegak, pertumbuhan cabang menjorong ke atas. Antara batang dan cabang membentuk sudut sekitar 30 derajat. Daun majemuk menyirip dengan jumlah 5-20 helai anak daun. Panjang anak daun 6-10 cm, lebar anak daun 2-3,5 cm, daun berbentuk oval, bagian permukaan bawah daun buram, beraroma langu atau getir. Bunga berbentuk tandan, tandan muncul dari ketiak daun, panjang tandan 10-15 cm. Kelopak bunga berwarna hijau kemerahan dengan mahkota berwarna ungu merah jingga. Polong berbentuk garis memanjang berisi 4-8 butir biji, berwarna hijau ketika muda dan berwarna kuning ketika sudah tua. Bila sudah tua, polong akan pecah dan bijinya menyebar dengan sendirinya.
Gliricidia sepium memiliki sifat untuk merontokkan daun pada musim-musim tertentu. Berdasarkan sifat tersebut, Gliricidia sepium mampu memberikan bahan organic tanah yang banyak kepada tanah, meningkatkan kadar itrogen tanah, menekan pertumbuhan alang-alang, mengurangi laju erosi, meningkatkan penyerapan air oleh tanah, dan melindungi tanah dari limpasan. Di pantai selatan pulau jawa, Gliricidia sepium banyak digunakan sebagai wind breaker serta pelindung tanaman di bawahnya. Pada beberapa perkebunan pala, Gliricidia sepium digunakan sebagai media merambat pala. Pada saat tanaman beruur 1 tahun, daun Gliricidia sepium mengandung 3-6 % N, 0,31 % P, 0,77 % K, 30 % serat kasar, dan 10% abu K.
Purwanto, Imam. 2007. Mengenal Lebih Dekat Leguminoseae. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment