Calopogonium caereuleum merupakan tanaman legume yang memiliki sifat merambat. Calopogonium caereuleum merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Latin tropik dan masuk ke Indonesia sebagai tanaman penutup tanah di perkebunan karet, kelapa, tembakau, dan lain sebagainya. Tidak terdapat nama daerah untuk tanaman Calopogonium caereuleum, namun bahasa yang digunakan di perkebunan adalah Cc.
Morfologi tanaman
Calopogonium caereuleum merupakan tanaman tahunan yang tumbuh menjalar di tanah atau merambat pada pepohonan di sekitarnya. Daun majemuk tiga dan berkedudukan berselang-seling. Daun berbentuk belah ketupat dengan panjang 5-13 cm dan lebar 4-12 cm. Permukaan daun kasap dan berbulu. Bulu semakin berkurang seiring pertambahan umur daun. Bunga berbentuk kupu-kupu dengan mahkota berwarna ungu dan tumbuh di ketiak daun. Polong berbentuk gepeng dan lurus. Tiap polong berisi 4-6 butir biji. Polong yang sudah tua berwarna coklat dan akan pecah dengan sendirinya ketika kering. Ruas yang menempel pada tanah akan membentuk akar serabut yang nantinya terdapat bintil akar yang mengandung Rhizobium.
Syarat tumbuh
Calopogonium caereuleum tumbuh di ketinggian hingga 400 mdpl. Dapat tumbuh di berbagai jenis tanah baik berpasir ataupun lempung. Calopogonium caereuleum juga dapat tumbuh pada tanah dengan pH 4. Calopogonium caereuleum umumnya diperbanyak dengan menggunakan bijia atau juga dengan menggunakan stek.
Kegunaan
Secara umum Calopogonium caereuleum digunakan sebagai tanaman penutup tanah yang mengurangi erosi dan menyediakan bahan organik. Penanaman Calopogonium caereuleum di sekitar tanaman karet dapat meningkatkan hasil getah karet hingga 15 %. Bahan organik yang dihasilkan dari penanaman Calopogonium caereuleum di daerah pertanaman karet adalah 6 ton per 5 bulan. Kemampuan mengikat N adalah sebesar 173 kg setiap 6 bulan.
Purwanto, Imam. 2007. Mengenal Lebih Dekat Leguminoseae. Kanisius, Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment