Anggrek merupakan tanaman hias yang sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu. Tanaman anggrek pada saat itu dikenal karena keindahan bunga, aroma yang dapat digunakan sebagai parfum, dan bahan lotion yang dapat menguatkan tubuh gladiator. Di Tiongkok, sekitar 2500 tahun yang lalu, Confucious memuji anggrek karena keindahan bunga dan aroma yang menawan.
Anggrek (orchids) berasal dari kata orchis yang berarti testes. Hal ini karena pada jaman Plato dan Aristoteles anggrek sering dihubungkan dengan masalah kesuburan dan kejantanan. Dalam bahasa Yunani, orchis berarti sebasang bulb yang berada di dalam tanah. Theopratus merupakan orang yang pertama kali mengenalkan istilah orchis. Orchis menurut Theopratus adalah sekelompok tanaman yang memiliki akar kering dan serabut yang biasanya digunakan sebagai tanaman obat. Berdasarkan penemuannya itu, Theopratus bersama dengan Linnaeus disebut sebagai bapak orchidology.
Sampai saat ini, anggrek merupakan tanaman hias yang memiliki family paling besar diantara tanaman hias yang lainnya. Anggrek memiliki lebih dari 750 genera dan lebih dari 25000 spesies. Spesies anggrek akan terus bertambah mengingat semakin banyak jenis anggrek hibrida hasil persilangan. Setiap tahun, spesies anggrek di dunia akan bertamah sekitar 800-1000 spesies baru.
Jenis anggrek yang beragam didukung oleh kemampuan anggrek untuk tumbuh dan berkembang di berbagai macam ekosistem. Anggrek tersebar hamper di seluruh dunia mulai dari khatulistiwa hingga ke daerah kutub. Dari dataran rendah hingga dataran tinggi yang bersalju, kecuali di daerah padang pasir dan antartika. Paling banyak, anggrek dijumpai di daerah tropis seperti Asia, Amerika Selatan, dan Amerika tengah. Di darah tropis, anggrek umumnya lebih baik karena memiliki ukuran bunga yang besar dan warna yang lebih beragam. Di daerah subtropis, anggrek umumnya hanya berwarna putih.
Antar jenis anggrek memiliki karakteristik yang spesifik baik dari morfologi, tempat tumbuh, dan kegunaan. Secara garis besar, terdapat anggrek yang bersifat monopodial da nada anggrek yang memiliki batang simpodial. Berdasarkan tempat tumbuh, anggrek dapat tumbuh secara epifit, terrestrial, litofitik, bakan sampai subterranean.
Anggrek memiliki prospek yang bagus untuk terus dikembangkan baik di Indonesia ataupun di dunia internasional. Keindahan warna dan bentuk tanaman serta bunga anggrek menjadikan anggrek sebagai tanaman hias yang memilliki nilai yang tinggi. Selain sebagai tanaman hias, bunga anggrek sering juga dijadikan sebagai bunga potong untuk beragam keperluan. Aroma harum dari bunga anggrek menjadikan bunga anggrek sesuai dan cocok dikembangkan untuk bahan pembuat parfum dan essence. Sebagian tanaman anggrek juga dapat digunakan sebagai obat seperti obat asbes paru-paru, radang saluran nafas, pendarahan usus, mata ikan, herpes, terkilir, sinusitis, dan ingus berbau tidak sedap. Budidaya anggrek juga memberikan peluang bisnis tersediri yaitu adanya peluang untuk mengembangkan bibit tanaman anggrek, pot anggrek, dan media tanam untuk anggrek.
Erlina Ambarwati, S.P., M.P. Bahan Ajar Budidaya Anggrek. Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada.
Beautiful Orchids.
Anggrek (orchids) berasal dari kata orchis yang berarti testes. Hal ini karena pada jaman Plato dan Aristoteles anggrek sering dihubungkan dengan masalah kesuburan dan kejantanan. Dalam bahasa Yunani, orchis berarti sebasang bulb yang berada di dalam tanah. Theopratus merupakan orang yang pertama kali mengenalkan istilah orchis. Orchis menurut Theopratus adalah sekelompok tanaman yang memiliki akar kering dan serabut yang biasanya digunakan sebagai tanaman obat. Berdasarkan penemuannya itu, Theopratus bersama dengan Linnaeus disebut sebagai bapak orchidology.
Sampai saat ini, anggrek merupakan tanaman hias yang memiliki family paling besar diantara tanaman hias yang lainnya. Anggrek memiliki lebih dari 750 genera dan lebih dari 25000 spesies. Spesies anggrek akan terus bertambah mengingat semakin banyak jenis anggrek hibrida hasil persilangan. Setiap tahun, spesies anggrek di dunia akan bertamah sekitar 800-1000 spesies baru.
Jenis anggrek yang beragam didukung oleh kemampuan anggrek untuk tumbuh dan berkembang di berbagai macam ekosistem. Anggrek tersebar hamper di seluruh dunia mulai dari khatulistiwa hingga ke daerah kutub. Dari dataran rendah hingga dataran tinggi yang bersalju, kecuali di daerah padang pasir dan antartika. Paling banyak, anggrek dijumpai di daerah tropis seperti Asia, Amerika Selatan, dan Amerika tengah. Di darah tropis, anggrek umumnya lebih baik karena memiliki ukuran bunga yang besar dan warna yang lebih beragam. Di daerah subtropis, anggrek umumnya hanya berwarna putih.
Antar jenis anggrek memiliki karakteristik yang spesifik baik dari morfologi, tempat tumbuh, dan kegunaan. Secara garis besar, terdapat anggrek yang bersifat monopodial da nada anggrek yang memiliki batang simpodial. Berdasarkan tempat tumbuh, anggrek dapat tumbuh secara epifit, terrestrial, litofitik, bakan sampai subterranean.
Anggrek memiliki prospek yang bagus untuk terus dikembangkan baik di Indonesia ataupun di dunia internasional. Keindahan warna dan bentuk tanaman serta bunga anggrek menjadikan anggrek sebagai tanaman hias yang memilliki nilai yang tinggi. Selain sebagai tanaman hias, bunga anggrek sering juga dijadikan sebagai bunga potong untuk beragam keperluan. Aroma harum dari bunga anggrek menjadikan bunga anggrek sesuai dan cocok dikembangkan untuk bahan pembuat parfum dan essence. Sebagian tanaman anggrek juga dapat digunakan sebagai obat seperti obat asbes paru-paru, radang saluran nafas, pendarahan usus, mata ikan, herpes, terkilir, sinusitis, dan ingus berbau tidak sedap. Budidaya anggrek juga memberikan peluang bisnis tersediri yaitu adanya peluang untuk mengembangkan bibit tanaman anggrek, pot anggrek, dan media tanam untuk anggrek.
Erlina Ambarwati, S.P., M.P. Bahan Ajar Budidaya Anggrek. Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada.
Beautiful Orchids.
No comments:
Post a Comment