Cabai merah merupakan tanaman yang buahnya digunakan untuk memberikan rasa pedas pada makanan. Kebutuhan cabai merah di Indonesia senantiasa stabil dan bahkan mengalami peningkatan. Tingginya permintaan yang tidak diimbangi dengan ketersediaan menjadikan harga cabai merah mengalami peningkatan bahkan pernah mencapai lebih dari Rp 100.000,00 setiap kg. menanam cabai merah di dalam pot selain lebih mudah dalam melakukan perawatan juga dapat meningkatkan keberadaan cabai merah.
Penyiapan benih
Benih cabai untuk ditanam di dalam polybag dapat berasal dari benih yang sudah bersetifikat atau juga dengan membuat benih sendiri dari buah cabai yang ada. Buah cabai merah yang telah matang dipilih yang bentuknya sempurna, segar, dan terbebas dari serangan hama dan patogen penyebab penyakit. Buah diiris secara membujur dan diambil bijinya. Biji kemudian dicuci dan dikeringkan. Biji yang digunakan sebagai benih dipilih yang seragam, permukaan kulit bersih, tidak keriput, dan tidak cacat.
Pesemaian
Biji yang digunakan direndam terlebih dahulu dan yang terapung dibuang. Pesemaian dilakukan di bak plastic atau juga kotak kayu yang memiliki ketebalan 10 cm. Wadah pesemaian diisi dengan media tanam yang berupa pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Benih yang akan ditanam direndam dalam air hangat selama kurang lebih 6-12 jam. Menjadi lebih baik ketika ditambah zat pengatur tumbuh seperti atonik. Benih ditebar secara merata di permukaan media tanam kemudian ditutup lapisan tipis tanah. Pesemaian dilakukan di tempat yang teduh dan diberi penyiraman agar tetap lembab.
Pembibitan
Benih yang sudah berumur 10-14 hari atau sudah memiliki sepasang daun sempurna dapat dipindahkan ke tempat pembibitan. Pembibitan dilakukan di polybag dengan ukuran 8 x 9 cm. Media yang digunakan adalah campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang. Bibit kemudian dipindahkan ke tempat pembibitan secara hati-hati dan tanah disekitar batang ditekan agar batang tegak berdiri. Bibit dapat dipindahkan ke polybag besar setelah berumur 30-40 hari.
Persiapan media tanam polybag
Media tanam yang digunakan adalah campuran antara tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Ditambahkan furadan sebanyak 4 gram untu setiap tanaman. campuran kemudian dimasukkan ke dalam polybag sebanyak sepertiga bagian polybag. Ditambahkan pupuk dasar berupa 10 gram SP 36, 5 gram KCl dan sepertiga bagian dari 10 gram urea dan 20 gram ZA (dua pertiga bagian yang lain diberikan sebagai pupuk susulan).
Penanaman
Bibit yang ditanam dipilih yang pertumbuhannya seragam, sehat, tegar, dan bebas dari hama dan penyakit tumbuhan. Bibit ditanam dengan hati-hati dengan menyertakan tanah yang masih menempel di akar. Penanaman dilakukan tepat di tengah poybag dan ditambah tanah hingga media tanam setinggi 2 cm dari bibir polybag. Tanah dipadatkan, disiram air, kemudian diletakkan di tempat yang terkena matahari secara langsung.
Pemeliharaan
Penyiraman dilakukan agar tanah tetap lembab. Pemupukan susulan dilakukan pada umur 30 dan 60 HST. Umur 30 HST diberi KCl sebanyak 5 gram setiap tanaman dan sepertiga bagian dari urea dan ZA. Umur 60 HST diberi pupuk susulan berupa sisa sepertiga bagian dari sisa campuran urea dan ZA yang digunakan sebagai pupuk dasar. Cabang daun yang berada di bawah cabang utama dan bunga yang pertama kali keluar dirompes dan dibuang. Pengandalian hama dan patogen penyebab penyakit dapat dilakukan dengan beberapa cara. Lalat buah penyebab busuk buah dikendalikan dengan menggunakan perangkap yang diberi antraxtan. Serangga penghisap seperti thrips ataupun aphid dilakukan dengan insektisida seperti curacron. Penyakit busuk buah kering yang disebabkan oleh cendawan dilakukan dengan menggunakan fungisida seperti antracol.
Panen
Cabai merah dipanen pada saat berumur 80 hari setelah tanam. Lebih baik ketika panen dilakukan sebelum cabai masak 100% tetapi 80-90%. Pemetikan cabai dilaukan 1-2 kali seminggu. Pemetikan dilakukan secara hati-hati agar percabangan tanaman cabai tidak patah dan tidak rusak.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi 2011.
No comments:
Post a Comment