Buncis merupakan tanaman sayuran yang diambil buah dan polongnya untuk dijadikan bahan makanan. Secara umum terdapat dua tipe pertumbuhan batang buncis, yaitu buncis yang tumbuh secara merambat dan buncis yang tumbuh secara tegak. Buncis yang tumbuh tegak dapat tumbuh di dataran rendah (200-300Mdpl) dan termasuk tanaman yang direkomendasikan karena biaya produksi lebih rendah (tidak memerlukan lanjaran). Buncis tumbuh baik pada tanah andosol dan regosol. Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman buncis adalah yang gembur, subur, remah, dan memiliki pH antara 5,5-6.
Budidaya tanaman buncis
1. Penyiapan benih
Benih yang digunakan adalah benih bersertifikat, memiliki daya tumbuh minimal 80%, tahan terhadap serangan OPT, tumbuh cepat dan seragam, warna mengilat, tidak bercampur dengan benih varietas lain, dan memiliki daya hasil yang tinggi.
2. Penyiapan lahan
Penyiapan lahan dilakukan dengan menyiangi gulma, menggemburkan tanah, dan membuat parit-parit drainase. Pengendalian gulma dapat dilakukan secara mekanik ataupun dengan menggunakan bahan kimia. Tanah dibajak dua kali sedalam 20-30 cm. Bedengan dibuat sesuai dengan ukuran lahan. Umumnya, bedengan dibuat dengan panjang 5 m dan lebar 1 m. Tinggi bedengan adalah 20 cm. pupuk kandang atau kompos diberikan sebanyak 20 ton/ha. Pupuk urea, TSP, dan KCl masing-masing sebanyak 200, 600, dan 120 kg/ha. Baik pupuk organik ataupun pupuk anorganik diberikan dalam larikan bedengan.