a. Stek biasa
Seperti stek pada tanaman yang lain, stek pada tananamn anggrek cukup dengan memotong bagian tanaman anggrek (sumbu utama) menjadi beberapa bagian. Untuk meningkatkan keberhasilan stek batang, diusahakan bagian yang dipotong sudah memiliki aerial root. Aerial root biasanya muncul pada tanaman anggrek monopodial. Aerial root berfungsi untuk membantu respirasi akar dan menyerap air serta hara dan mineral.
Pada anggrek Arachnis yang sudah memiliki tinggi 3 meter, tanaman dibagi menjadi 3 bagian masing-masing 1 meter. Bekas luka potongan diolesi dengan carbolinium plantarum untuk mencegah masuknya jamur dan bakteri serta untuk mencegah infeksi. Perbanyakan tanaman dalam jumlah banyak hendaknya dipisahkan antara bagian ujung, tengah, dan pangkal. Bagian ujung dijadikan satu populasi, tengah satu populasi, dan pangkal satu populasi. Pengelompokan ini dimaksudkan agar nantinya pertumbuhan tanaman yang seragam pada setiap populasinya.
Bagian pangkal umumnya hanya memiliki sedikit daun atau bahkan tidak memiliki daun sama sekali. Biasanya terdapat keraguan apakah pangkal yang sdah tidak ada daunnya layak dipertahankan atau tidak. Yang perlu dilakukan hanyalah memastikan bahwa pangkal masih hidup. Caranya dengan mengiris sedikit batang atau akar. Ketika masih segar dan hidup, maka pangkal batang masih dapat digunakan sebagai calon anakan. Ketika sdah busuk atau mati, maka pangkal batang sebaiknya dibuang untuk mengurangi waktu, tenaga, dan biaya perawatan.
Pada anggrek Vanda genta, tidak perlu menunggu sampai tinggi 1 meter atau menunggu keluar aerial root untuk dapat distek. Ketika tanaman sudah memiliki tinggi 40 cm, tanaman umumnya sudah siap untuk distek. Diperkirakan, tanaman dengan tinggi 40 cm merupakan tanaman yang masih memiliki regenerasi yang baik, pertumbuhannya masih cepat, batang sudah kuat, dan subur. Untuk melakukan stek pada Vanda genta, tanaman cukup dipotong menjadi 2 bagian masing-masing 20 cm. Calon tanaman ditanam seperti stek pada umumnya.
b. Stek batang pada tanaman anggrek yang subur
Pada anggrek yang mampu menghasilkan cabang, hasil stek yang didapatkan akan lebih banyak daripada anggrek yang tidak mampu membentuk cabang. Contohnya adalah stek pada anggrek Vanda amethyst. Beberapa persyaratan untuk menunjang keberhasilan stek adalah tanaman sedang berada pada pertumbuhan optimal (biasanya memiliki tinggi 75 cm), daun-daun masih banyak yang muda, sehat dari bawah sampai atas, dan akar sudah menempel erat pada media tanam.
Seperti pada stek biasa, diusahakan batang yang distek sudah memiliki aerial root. Satu aerial root sudah cukup untuk menunjang keberhasilan stek. Umumnya, pada bekas potongan ini akan muncul dua atau lebih tunas. Pemupukan dan penyiraman intensif akan memacu pertumbuhan tunas baru. Pada saat tunas baru tumbuh setinggi 50-60 cm, umumnya akar juga mulai muncul pada tunas tersebut. Selanjutnya, dua atau lebih tunas baru tersebut dipotong sebagai bahan stek. Pada tahap ini, satu tanaman bisa menghasilkan minimal dua bahan stek, tergantung jumlah tunas yang mucul dari bekas potongan stek pertama.
Stek pada tanaman anggrek yang subur umumnya hanya dilakukan hingga tiga kali stek atau ketika tanaman menghasilkan ranting (batang sekunder). Lebih dari itu, batang utama tidak mampu menopang banyaknya cabang dan ranting.
c. Pelukaan batang
Pada prinsipnya, pelukaan batang dimaksudkan untuk memacu tumbuhnya tunas baru pada anggrek. Jika pada stek batang, batang dipotong, maka pada pelukaan batang, batang cukup dilukai. Terdapat dua cara dalam melakukan pelukaan terhadap batang. Yang pertama adalah melakukan pengirisan secara vertikal pada batang, dan yang kedua adalah melakukan pengirisan secara horizontal.
Metode pengirisan vertikal dilakukan dengan mengiris tengah-tengah batang secara vertikal. Pada bagian batang yang masih muda (25-40 cm dari ujung), batang ditusuk dengan pisau kemudian diiris secara vertikal sepanjang 2-3 cm di dekat ruas batang tanaman. Di bagian bawah luka, akan muncul tunas baru. Tunas baru ini yang nantinya dapat diguakan sebagai bahan stek.
Pada pengirisan horizontal, batang tanaman diiris/dilukai secara horizontal. Dipilah batang yang masih muda (25-40 cm dari ujung). Batang diiris secara horizontal sedalam sepertiga diameter batang. Setelah batang diiris, luka diperlebar dengan cara menggoyangkan batang atas seolah-olah akan mematahkan batang. Di bawah hasil luka biasanya akan tumbuh tunas baru, dan tunas baru ini yang nantinya digunakan sebagai bahan stek.
Kauntungan perbanyakan dengan melakukan pelukaan terhadap batang adalah ujung dapat tumbuh terus dan dapat terus berbunga.
Pada anggrek Arachnis yang sudah memiliki tinggi 3 meter, tanaman dibagi menjadi 3 bagian masing-masing 1 meter. Bekas luka potongan diolesi dengan carbolinium plantarum untuk mencegah masuknya jamur dan bakteri serta untuk mencegah infeksi. Perbanyakan tanaman dalam jumlah banyak hendaknya dipisahkan antara bagian ujung, tengah, dan pangkal. Bagian ujung dijadikan satu populasi, tengah satu populasi, dan pangkal satu populasi. Pengelompokan ini dimaksudkan agar nantinya pertumbuhan tanaman yang seragam pada setiap populasinya.
Bagian pangkal umumnya hanya memiliki sedikit daun atau bahkan tidak memiliki daun sama sekali. Biasanya terdapat keraguan apakah pangkal yang sdah tidak ada daunnya layak dipertahankan atau tidak. Yang perlu dilakukan hanyalah memastikan bahwa pangkal masih hidup. Caranya dengan mengiris sedikit batang atau akar. Ketika masih segar dan hidup, maka pangkal batang masih dapat digunakan sebagai calon anakan. Ketika sdah busuk atau mati, maka pangkal batang sebaiknya dibuang untuk mengurangi waktu, tenaga, dan biaya perawatan.
Pada anggrek Vanda genta, tidak perlu menunggu sampai tinggi 1 meter atau menunggu keluar aerial root untuk dapat distek. Ketika tanaman sudah memiliki tinggi 40 cm, tanaman umumnya sudah siap untuk distek. Diperkirakan, tanaman dengan tinggi 40 cm merupakan tanaman yang masih memiliki regenerasi yang baik, pertumbuhannya masih cepat, batang sudah kuat, dan subur. Untuk melakukan stek pada Vanda genta, tanaman cukup dipotong menjadi 2 bagian masing-masing 20 cm. Calon tanaman ditanam seperti stek pada umumnya.
b. Stek batang pada tanaman anggrek yang subur
Pada anggrek yang mampu menghasilkan cabang, hasil stek yang didapatkan akan lebih banyak daripada anggrek yang tidak mampu membentuk cabang. Contohnya adalah stek pada anggrek Vanda amethyst. Beberapa persyaratan untuk menunjang keberhasilan stek adalah tanaman sedang berada pada pertumbuhan optimal (biasanya memiliki tinggi 75 cm), daun-daun masih banyak yang muda, sehat dari bawah sampai atas, dan akar sudah menempel erat pada media tanam.
Seperti pada stek biasa, diusahakan batang yang distek sudah memiliki aerial root. Satu aerial root sudah cukup untuk menunjang keberhasilan stek. Umumnya, pada bekas potongan ini akan muncul dua atau lebih tunas. Pemupukan dan penyiraman intensif akan memacu pertumbuhan tunas baru. Pada saat tunas baru tumbuh setinggi 50-60 cm, umumnya akar juga mulai muncul pada tunas tersebut. Selanjutnya, dua atau lebih tunas baru tersebut dipotong sebagai bahan stek. Pada tahap ini, satu tanaman bisa menghasilkan minimal dua bahan stek, tergantung jumlah tunas yang mucul dari bekas potongan stek pertama.
Stek pada tanaman anggrek yang subur umumnya hanya dilakukan hingga tiga kali stek atau ketika tanaman menghasilkan ranting (batang sekunder). Lebih dari itu, batang utama tidak mampu menopang banyaknya cabang dan ranting.
c. Pelukaan batang
Pada prinsipnya, pelukaan batang dimaksudkan untuk memacu tumbuhnya tunas baru pada anggrek. Jika pada stek batang, batang dipotong, maka pada pelukaan batang, batang cukup dilukai. Terdapat dua cara dalam melakukan pelukaan terhadap batang. Yang pertama adalah melakukan pengirisan secara vertikal pada batang, dan yang kedua adalah melakukan pengirisan secara horizontal.
Metode pengirisan vertikal dilakukan dengan mengiris tengah-tengah batang secara vertikal. Pada bagian batang yang masih muda (25-40 cm dari ujung), batang ditusuk dengan pisau kemudian diiris secara vertikal sepanjang 2-3 cm di dekat ruas batang tanaman. Di bagian bawah luka, akan muncul tunas baru. Tunas baru ini yang nantinya dapat diguakan sebagai bahan stek.
Pada pengirisan horizontal, batang tanaman diiris/dilukai secara horizontal. Dipilah batang yang masih muda (25-40 cm dari ujung). Batang diiris secara horizontal sedalam sepertiga diameter batang. Setelah batang diiris, luka diperlebar dengan cara menggoyangkan batang atas seolah-olah akan mematahkan batang. Di bawah hasil luka biasanya akan tumbuh tunas baru, dan tunas baru ini yang nantinya digunakan sebagai bahan stek.
Kauntungan perbanyakan dengan melakukan pelukaan terhadap batang adalah ujung dapat tumbuh terus dan dapat terus berbunga.
Perbanyakan vegetatif juga dapat dilakukan pada tanaman anggrek simpodial dan juga perbanyakan dengan cara yang lainnya.
Soeryowinoto, S.M. dan M. Soeryowinoto. 1986. Perbanyakan Vegetatif pada Anggrek. Kanisius, Yogyakarta.
Soeryowinoto, S.M. dan M. Soeryowinoto. 1986. Perbanyakan Vegetatif pada Anggrek. Kanisius, Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment