1. Perbanyakan dengan tangkai bunga
Beberapa tanaman anggrek seperti Epidendrum radicans dan Phalaeonopsis schilleriana dapat diperbanyak dengan menggunakan tangkai bunganya. Epidendrum radicans memmiliki habitus seperti Arachnis. Epidendrum radicans yang sedang berbunga dapat dipotong pangkal tangkai bunganya kemudian ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Awalnya bunga akan luruh dan selanjutnya akan muncul akar dan tunas-tunas yang baru.
Phalaeonopsis schilleriana merupakan anggrek yang tumbuh di dataran tinggi dan bersuhu dingin. Ketika berada di habitat yang sesuai, Phalaeonopsis schilleriana akan mengeluarkan bunga pada tangkai bunganya. Namun, ketika berada di lingkungan yang kurang mendukung seperti suhu yang lebih tinggi, Phalaeonopsis schilleriana akan mengeluarkan tunas-tunas muda. Tunas-tunas muda ditempelkan pada media pakis papan namun tidak dipisahkan dari tanaman utama. Setelah tunas-tunas muda memiliki akar, barulah dipisahkan dari tanaman utama dan ditanam di media yang sebenarnya.
2.Perbanyakan dengan akar
Phalaeonopsis schilleriana merupakan anggrek yang tumbuh di dataran tinggi dan bersuhu dingin. Ketika berada di habitat yang sesuai, Phalaeonopsis schilleriana akan mengeluarkan bunga pada tangkai bunganya. Namun, ketika berada di lingkungan yang kurang mendukung seperti suhu yang lebih tinggi, Phalaeonopsis schilleriana akan mengeluarkan tunas-tunas muda. Tunas-tunas muda ditempelkan pada media pakis papan namun tidak dipisahkan dari tanaman utama. Setelah tunas-tunas muda memiliki akar, barulah dipisahkan dari tanaman utama dan ditanam di media yang sebenarnya.
2.Perbanyakan dengan akar
Anggrek jenis Doritis, Paraphalaeonopsis, atau silangannya secara spontan dapat menumbuhkan tunas-tunasnya dari bagian akar. Tunas-tunas baru yang muncul pada akar setelah besar dapat dipisahkan dari akar utama dengan memotong akar aslinya. Tanaman baru kemudian dipindahkan ke media tanam baru yang telah disediakan.
Pada anggrek tanah jenis Neottia nidus avis, setelah berbunga, sumbu utama pada rizome akan hancur dan terurai. Akar yang tertinggal menjadi kumpulan masa yang rapat dan kompak. Pada ujung-ujung akar kemudian muncul tanaman baru ketika lingkungan sesuai dengan tempat tumbuh tanaman anggrek.
3. Perbanyakan dengan umbi
Tanaman anggrek seperti Planthera susannae (L) Lindl., Planthera spp, Habenaria spp, dan Nervilla adalah tanaman-tanaman anggrek yang berumbi. Berbeda dengan jenis Catleya yang hanya memiliki umbi semu/pseudobulb, pada Planthera susannae (L) Lindl., Planthera spp, Habenaria spp, dan Nervilla adalah anggrek yang memiliki umbi yang sebenarnya (bulb/tuber).
Pada Planthera susannae setelah anggrek ini berbunga, tanaman mati. Umbi-umbian dapat dikumpulkan dari dalam tanah, dicuci dan setelah kering disimpan di atas lantai yang kering tetapi sejuk.Umbi dapat dikumpulkan pada musim kemarau. Mulai musim hujan tunas-tunas mulai keluar dari umbi. Ini berarti umbu dapat ditanam kembali.
Pada anggrek tanah jenis Neottia nidus avis, setelah berbunga, sumbu utama pada rizome akan hancur dan terurai. Akar yang tertinggal menjadi kumpulan masa yang rapat dan kompak. Pada ujung-ujung akar kemudian muncul tanaman baru ketika lingkungan sesuai dengan tempat tumbuh tanaman anggrek.
3. Perbanyakan dengan umbi
Tanaman anggrek seperti Planthera susannae (L) Lindl., Planthera spp, Habenaria spp, dan Nervilla adalah tanaman-tanaman anggrek yang berumbi. Berbeda dengan jenis Catleya yang hanya memiliki umbi semu/pseudobulb, pada Planthera susannae (L) Lindl., Planthera spp, Habenaria spp, dan Nervilla adalah anggrek yang memiliki umbi yang sebenarnya (bulb/tuber).
Pada Planthera susannae setelah anggrek ini berbunga, tanaman mati. Umbi-umbian dapat dikumpulkan dari dalam tanah, dicuci dan setelah kering disimpan di atas lantai yang kering tetapi sejuk.Umbi dapat dikumpulkan pada musim kemarau. Mulai musim hujan tunas-tunas mulai keluar dari umbi. Ini berarti umbu dapat ditanam kembali.
selain perbanyakan vegetatif dengan cara seperti yang telah disebutkan, anggrek dapat diperbanyak berdasarkan tipe pertumbuhan batang, yaitu perbanyakan vegetatif pada anggrek monopodial dan perbanyakan vegetatif pada anngrek simpodial.
Soeryowinoto, S.M. dan M. Soeryowinoto. 1986. Perbanyakan Vegetatif pada Anggrek. Kanisius, Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment