Jambu bol simojang merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari kawasan Indo-Cina, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Di Indonesia, jambu bol simojang terkonsentrasi di Pulau Jawa. Namun demikian, ada pula yang yang berada di luar pulau Jawa. Nama daerah untuk jambu bol simojang adalah jambu ripu (Aceh), dharsana (Madura), jambu bol (Sunda, Batak, Lampung), myambu bol (Bali), jambu bo (Minangkabau), jambu boa (Jambi).
Jambu bol simojang merupakan tanaman tahunan yang dapat berprodksi hingga puluhan tahun. Dua jenis yang paling banyak dibudidayakan adalah jambu bol merah cianjur dengan potensi produksi 80-100 kg/musim/pohon dan jambu bol putih Congkili dengan potensi hasil 1125-1250 kg/musim/pohon. Simojang merukaan varietas baru yang berumur genjah dan dapat dipanen hingga 3 kali setahun. Luas penanaman jambu bol simojang sulit diprediksi karena selama ini belum ada perkebunan khusus jambu bol simojang. Jambu bol simojang banyak dibudidayakan dalam skala pekarangan. Bebeapa daerah yang banyak menghasilkan jambu bol simojang adalah lebak, bogor, cianjur, purworejo, boyolali, malang, pamekasan, dan banyuwangi.
Jambu bol dapat tumbuh baik pada curah hujan 500-3000 mm/tahun dengan intensitas cahaya 40-80%. Toleransi suhu untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik adalah 18-28 C dengan kelembaban udara 50-80%. Tanah yang cocok untuk pertumbuhan jambu bol adalah yang gembur, subur, dan banyak mengandung bahan organik. Kemasaman yang masih dapat ditolerir adalah 5,5-7,5. Jambu bol tumbuh dengan baik di darah tropis dengan ketinggian tempat hingga 1200 mdpl.
Teknis budidaya
1. Penanaman
Lubang tanam dibuat dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm. lubang tanam dibiarkan 2-3 hari agar terkena cahaya matahari. Lubang tanam diberi 30 gram furadan dan 5 kg pupuk kandang ke dalam lubang tanam. Bibit yang sudah ditanam disiram dan diberi tiang penyangga di sisi kiri dan kanan bibit agar tidak mudah rebah.
2. Pemangkasan
Pemangkasan dimaksudkan untuk membentuk pohon agar nantinya mudah dipanen dan juga untuk meningkatkan produktivitas pohon. Pemangasan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur kurang dari 1 tahun setelah penanaman. Caranya adalah dengan memotong ujung batang hingga ketinggian 70-100 cm dari tanah. Cabang primer yang terbentuk disisakan 3 dengan arah mata angina yang berbeda. Pemangkasan kedua dilakukan dengan memotong ujung cabang primer yang sudah berukuran panjang 50 cm. Cabang primer dipotong pada panjang 30 cm dari batang utama. Cabang sekunder yang tumbuh dari cabang primer disisakan 3 dengan arah mata angina yang berbeda. Pemangkasan ketiga dilakukan dengan memotong cabang sekunder dengan ketinggian 30-50 cm dari cabang primer. Cabang tersier yang muncul disisakan 3 dengan arah mata angina yang berbeda.
3. Pemupukan
Pemupukan dapat dilakukan dengan pupuk kimia majemuk atau juga dengan pupuk organik. Dosis pupuk NPK adalah 200-300 gram setiap tanaman dan dalam setahun diberi pupuk sebanyak 2 kali pada akhir musim hujan dan setelah berbuah. Pemberian pupuk kandang juga dilakukan setahun 2 kali dengan dosis 2-3 kg per pohon.
4. Penyiraman
Intensitas dan jumlah penyiraman disesuaikan dengan musim dan umur tanaman. pada saat tanaman masih muda dan musim kemarau, penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari. Untuk tanaman yang sudah besar dan perakarannya dalam, penyiraman dilakukan 3-5 hari sekali.
5. Pemulsaan
Pemulsaan dilakukan dengan menghamparkan jerami/daun kering pada sekeliling tanah dekat batang dengan ketebalan 3-5 cm.
6. Pembungkusan buah
Buah dibungkus pada 7-10 hari sebelum buah dipanen. Pembungkusan dimaksudkan untuk mencegah serangan lalat buah dan mendapatkan warna kulit yang bagus. Pembungkusan dilakukan dengan mengunakan ijuk yang membungkus rangkaian buah. Ijuk diikat di kedua ujung rangkaian buah.
7. Panen
Tanaman yang berasal dari biji berbuah pada umur 4-5 tahun, dari enten pada umur 3-4 tahun, dan dari cangkok berbuah pada umur 1-2 tahun. Pohon mulai berbuah pada bulan Mei-Juni dan dipanen pada bulan Agustus-September. Ciri buah yang sudah dapat dipanen adalah berukuran besar, berumur 80 hari setelah berbunga, warna kulit merah merata, merah bergaris putih, dan buah sudah bertekstur empuk dan agak harum.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung.
No comments:
Post a Comment