Friday, January 3, 2014

Organisme Penganggu Tanaman Utama pada Bawang Merah

Bawang merah merupakan salah satu komoditas utama yang memberikan penghidupan kepada petani khusunya di daerah-daerah sentra produksi bawang merah. Sebagai komoditas hortikultura yang banyak digunakan sebagai bumbu di hampir semua masakan Indonesia, permintaan akan bawang merah akan selalu stabil dan bahkan mungkin cenderung mengalami peningkatan. Akan tetapi, permintaan bawang merah yang stabil kadang tidak mampu dipenuhi oleh petani. Salah satu alasan tidak terpenuhinya permintaan adalah rendahnya produksi yang disebabkan oleh adanya serangan organisme pengganggu tanaman.

Berikut adalah beberapa organisme pengganggu tanaman utama yang seringkali menyebabkan berkurangnya produksi dan produktivitas bawang merah:

1. Ulat bawang (Spodopthera exigua)
· Ngengat berwarna kelabu
· Telur diletakkan secara berkelompok
· Ulat berwarna hijau atau coklat
· Gejala serangan ditandai dengan adanya beas gerekan dan bercak putih transparan pada daun

2. Penggorok daun (Liriomyza sp.)
· Serangga dewasa berupa lalat berukuran 2 mm
· Larva merusak tanaman dengan cara menggorok daun, sedangkan serangga dewasa menusuk dan menghisap cairan dalam daun.
· Gejala serangan ditadai dengan adanya bintik putih dan alur korokan pada daun.


3. Penyakit antraknosa
· Peyakit antraknosa disebabkan oleh cendawan Coletotricum gioesporiodes
· Umumnya antraknosa ditemukan pada musim hujan
· Di Brebes disebut dengan penyakit otomatis karena serangannya yang tiba-tiba.
· Gejala serangan ditandai dengan bercak putih pada daun selanjutnya terbentuk lekukan yang menyebabkan patahnya daun-daun bawang.

4. Penyakit bercak ungu
· Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Altenaria porii yang akan berkembang dengan cepat pada kelembaban tinggi dan suhu diatas 26C
· Gejala serangan ditandai dengan bercak kecil melekuk berwarna putih atau ungu.

5. Penyakit layu fusarium
· Penyakit ini disebabkan oleh Fusarium oxysporum
· Gejala serangan ditandai dengan daun yang menguning, terpelintir, dan layu. Jika dicabut akarnya juga membusuk.
· Ditularkan melalui bibit, tanah, udara, dan air. 



Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Mataram, NTB

No comments:

Post a Comment