Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi pertanian adalah dengan mengembangkan daerah-daerah marginal yang sebelumnya belum dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Salah satu lahan marginal yang berpotensi untuk dikembangkan adalah lahan pasir pantai. Indonesia memiliki panjang garis pantai mencapai 106.000 km dengan potensi luas lahan 1.060.000 ha. Akan tetapi, lahan pantai umumnya memiliki kendala-kendala yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman seperti suhu yang tinggi, pasir yang tidak bisa menahan air dan hara, adanya salinitas, serta angin yang kencang. Masalah masalah tersebut harus diatasi dan ummnya cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan manipulasi-manipulasi ekologi agar lahan pantai sesuai dengan syarat tumbuh tanaman.
Beberapa manipulasi yang umumnya dilakukan adalah:
1. Penggunaan lapisan kedap
Lahan pasir pantai berjenis tanah pasir sehingga air dan hara yang diberikan tidak dapat ditahan dan langsung meresap ke dalam tanah. Penggunaan lapisan kedap bertujuan untuk mencegah air dan hara langsung hilang sehingga menjadi tersedia bagi tanaman. penggunaan lapisan kedap juga dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi pemberian pupuk da air sehingga menjadi lebih hemat. Beberapa bahan yang dapat digunakan sebagai penyekat lapisan kedap adalah aspal, lempung, semen, dan plastik lembaran. Umumnya, unutk bertanam hortikultura, lapisankedap ditanam sedalam 30 cm dari permukaan tanah pasir untuk menediakan ruang bagi perakaran tanaman.