Kota Batu merupakan salah satu kota yang berada di Propinsi Jawa Timur dan merupakan pemekaran dari Kabupaten Malang. Sebagai kota yang berada di kawasan kaki gunung aktif seperti Bromo, Tengger, dan Semeru, Batu memiliki tanah yang subur dan sesuai untuk kegiatan budidaya pertanian. Batu terletak di dataran tinggi sehingga memiliki suhu udara yang rendah dan kelembaban yang tinggi. Kondisi iklim seperti itu sangat sesuai untuk pengembangan pertanian khususnya hortikultura. Berikut adalah potensi dan produk hortikultura dari Kota Batu.
1. Buah-buahan
Buah-buaha sub tropis adalah yang paling banyak ditanam di Kota Batu. Apel, Jeruk Keprok, dan Strobery adalah yang paling banyak ditanam. Jenis Apel yang banyak ditanam adalah Anna, Rome Beauty, Manalagi, dan Wanglin. Kecamatan Bumiaji merupakan produsen utama apel dari Kota Malang. Produksi apel dari Kota Malang ini mencapai 777.336 kuaintal dari 5.349.237 pohon yang ditanam. Pemasaran sejauh ini kebanyakan hanya dilakukan oleh pedagang-pedagang kecil untuk memenuhi kebutuhan Malang Raya dan wisata.
Kota Batu memiliki jeruk keprok khas yaitu jeruk keprok Batu-55. Jeruk keprok ini memiliki benjolan di bagian pangkal buah. Desa Punten dan Desa Oro-Oro Ombo adalah produsen utama jeruk keprok-55. Selain dipasarkan di daerah Malang Raya, jeruk keprok ini juga dipasarkan ke luar daerah seperti Surabaya, Bali, Kalimantan, da nada juga yang diekspor ke SIngapura. Produksi jeruk di Kota Batu mencapai 132.731 kuintal. Buah stroberi di Kota Batu banyak dijumpai di Desa Pandanrejo. Produksi Stroberi mencapai 1977 kuintal.
2. Sayuran
Seperti halnya tanaman buah, sayuran yang banyak diusahakan di Kota Batu adalah sayuran daerah sub tropis. Dengan semakin sadarnya masyarakat akan kesehatan, DInas Pertanian Kota Batu membentuk sebuah pilot project bersemboyan BATU GO ORGANIK untuk tanaman sayurnya. Tanaman sayur eksotis yang banyak dikembangkan di Kota Batu adalah Brokoli (Brassica olerace), Wortel manis (Daucus carota), Paprica (Capsicum annum), Kentang (Solanum tuberosum), serta yang dibudidayakan secara kecil-kecilan adalah kalian, buncis, dan jamur.
3. Tanaman Bunga
Mawar dan Krisan adalah dua tanaman bunga umum yang banyak dibudidayakan di Kota Batu. Mawar potong dari Kota Batu termasuk salah satu yang terbaik dan menjadi pemasok pasar bunga di Rawa Belong, Jakarta dan juga daerah seperti Bali, Surabaya, dan Semarang. Jenis lokal yang dikenal adalah Pergiwo-Pergiwati. Walaupun demikian ada juga jenis Holand yang dikenal memiliki warna yang beragam seperti merah maroon, merah, putih tisu, putih orange, putih hijau, kuning, dan sebagainya. Lokasi penanaman mawar berada di Desa Gunungsari.
Secara umum krisan dapat digunakan sebagai tanaman hias atau juga digunakan untuk bahan obat-obatan. Sebagai tanaman hias, krisan digunakan untuk bunga pot atau juga digunakan untuk bunga potong. Di Kota Batu, krisan ditanam untuk keperluan bunga potong. Sentra produksi krisan adalah Desa Bumiaji dan Sidomulyo.
Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu
No comments:
Post a Comment