Tanaman yang saat ini banyak dibudidayakan dan dikembangkan di berbagai wilayah dan penjuru dunia pada awalnya berasal dari suatu wilayah yang spesifik. Adanya domestikasi dan pengembangan terhadap suatu jenis tanaman membuat tanaman kini tidak hanya dapat di jumpai di daerah asal tanaman tersebut ditemukan. Begitupun dengan tanaman sayur. Tanaman yang saat ini banyak ditemukan di dataran-dataran tinggi Indonesia mungkin saja bukan berasal langsung dari Indonesia. Dan mungkin juga tanaman yang memang berasal dari Indonesia sekarang malah mejadi lebih dikembangkan di luar Indonesia.
Vavilov, seorang ahli botani asal rusia mengidentifikasikan pusat asal penyebaran tanaman sayur di dunia. Pusat asal penyebaran tanaman sayur didasarkan atas keragaman jenis tanaman pada wilayah tersebut. Berikut adalah pusat asal penyebaran tanaman sayur di dunia berdasarkan Vavilov.
1. China bagian tengah dan barat
Kedelai (Glycine max), uwi cina (Dioscorea opposita), radis (Raphanus satuvus), turnip (Brassica rappa), rakayo (Allium chinense), bawang daun (Allium fistulosum), dan mentimun (Cucumis sativus).
2. India timur laud an Myanmar
Kacang hijau (Vigna radiata), kacang tunggak (Vigna unguiculata), terung (Solanum melongena), talas Colocasia esculenta), mentimun (Cucumis sativus), uwi (Dioscorea alata).
3. Indocina dan kepulauan Malaya
Pisang (Musa acuminate), dan sukun (Artocarpus altilis).
4. Asia Tengah (India dan Afganistan)
Kapri (Pisum sativum), kacang faba (Vicia vaba), kacang hijau (Vigna radiata), sawi hijau (Brassica juncea), bawang Bombay (Allium cepa), bawang putih (Allium sativum), spinasi (Spinasia oleracea), wortel (Daucus carota).
5. Asia Timur-Asia Kecil (Iran, Turki)
Lentil (Lens culinaris), lupine (Lupinus albus).
6. Mediterania
Kapri (Pisum sativum), bit (Beta vulgaris), kubis (Brassica oleracea), turnip (Brassica rappa), selada (Lactuca sativa), seledri (Apium graviolens), cikori (Cichorium intybus), asparagus (Asparagus officinalis), parsnip (Pastinaca sativa), rubab (Reum officinale).
7. Ethiopia
Kacang tunggak (Vigna unguiculata), kress (Lepidium sativum), okra (Hibiscus esculentum).
8. Meksiko Selatan dan Amerika Tengah
Jagung (Zea mays), buncis (Pisum vulgaris), kacang lima (Pisum lunatus), waluh malabar (Curcubita fisifolis), labu kuning (Curcubita moschata), labu siam (Sechium edule), irut (Maranta arudinacea), cabai merah (Capsicum annum).
9. Ekuador, Peru, dan Bolivia
Kentang (Solanum tuberosum), jagung (Zea mays), kacang lima (Pisum lunatus), buncis (Pisum vulgaris), ganyong (Canna edulis), pepino (Solanum muricatum), tomat (Solanum lycopersicum), ciplukan (Physalis pubescence), labu raksasa (Cucurbita maxima), cabai merah (Capsicum annum).
10. Cile
Kentang (Solanum tuberosum)
11. Brazil dan Paraguay
Ubi kayu (Manihot esculenta).
Klasifiksai yang dibuat Vavilov diatas telah banyak dipakai dan disepakati sebagian besar ilmuan. Namun demikian, sebagian yang lain menyarankan agar identifikasi pusat tidak hanya didasarkan pada keragaman. Hal ini karena beberapa spesies ternyata telah terlebih dahulu didomestikasi. Dengan demikian, beberapa lokasi yang telah diyakini sebagai asal pusat penyebaran ternyata hanya merupakan pusat keragaman.
Rubatzky, V.E. dan M. Yamaguchi. Sayuran Dunia 1: Prinsip, Produksi, dan Gizi. Penerbit ITB Badung, Bandung.
No comments:
Post a Comment