Hama dan pathogen merupakan salah satu “musuh” bagi petani dan juga tanaman budiaya. Bagi tanaman, hama dan pathogen dapat merusak berbagai organ tanaman yang mampu membuat tanaman tidak mampu melaksanakan metabolisme secara baik. Bagi petani, hama dan pathogen menyebabkan berkurangnya hasil baik dari segi kualitatif ataupun dari segi kuantitatif. Pengendalian hama dan pathogen pada tanaman pala merupakan salah satu teknis budidaya tanaman pala yang dapat meminimalkan kerugian akibat adanya organisme pengganggu tanaman. Berikut adalah berbagai jenis organisme pengganggu tanaman pala beserta gejala dan pengendalian tanamannya.
1. Hama Tanaman
a. Penggerek Batang (Batocera sp.)
Tanda serangannya adalah terdapat lubang gerekan pada batang dengan diameter 0,5-1 cm dimana terdapat serbuk kayu di lubang gerekan tersebut. Tanaman yang terserang oleh hama ini dalam waktu tertentu akan mengalami kematian. Pemberantasannya adalah dengan menutup lubang gerekan tersebut dengan kayu atau membuat lekukan pada lubang gerekan dan membunuh hamanya. Dapat pula dilakukan dengan menggunakan bahan kimia atau racun serangga sistemik.
b. Anai-anai (Rayap)
Hama ini mulai menyerang dari akar tanaman lalu kemudian masuk ke pangkal batang dan akhirnya sampai ke dalam batang. Tanda serangannya adalah terjadinya bercak hitam pada permukaan batang. Jika bercak hitam itu dikupas, maka sarang dan saluran yang dibuat oleh rayap akan terlihat. Pencegahan dan pemberantasannya dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida ppada tanah di sekitar batang tanaman yang diserang dan pada bercak hitam.
c. Kumbang Areoceum foriculatus
Hama ini berukuran kecil dan sering menyerang biji pala. Imagonya menggerek biji, kemudian meletakkan telur di dalamnya. Di dalam biji tersebut, telur akan menetas dan menjadi lundi yang dapat menggerek biji pala secara keseluruhan. Pencegahannya dapat dilakukan dengan mengeringkan secepatnya biji pala yang sudah diambil dari buahnya.
2. Penyakit Tanaman Pala
a. Penyakit Kanker Batang
Tanda serangan penyakit ini adalah terjadinya pembengkakan batang, cabang, atau ranting tanaman yang diserang. Pencegahannya dapat dilakukan dengan membersihkan kebun dari semak belukar, memangkas bagian yang terserang dan kemudian membakarnya
b. Penyakit Belah Putih
Penyakit ini disebabkan cendawan Coreneum sp. Serangan ini menyebabkan buah terbelah dan gugur sebelum waktunya. Gejala serangannya adalah terdapat bercak kecil berwarna ungu kecoklatan pada kulit buah yang kemudian bercak tersebut membesar dan berwarna hitam. Daging buah kemudian mulai tebelah dan gugur sebelum waktunya. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan pembuatan saluran drainase yang baik, pengasapan dengan belerang, dan memetik buah yang terserang kemudian dibenam dalam tanah.
c. Penyakit Rumah Laba-laba
Penyakit ini menyerang cabang, ranting, dan daun. Tanda serangannya adalah daun mongering dan kemudian diikuti mengeringnya ranting dan cabang. Penyakit ini dapat dicegah dengan cara memangkas cabang, ranting, dan daun yang terserang kemudian dibakar.
d. Penyakit Busuk Buah
1. Busuk basah
Penyakit ini disebabkan jamur Collectotrichum gleosporiodes yang menyerang buah yang luka. Buah yang terserang Nampak berwarna coklat, lunak, dan basah. Gejala serangannya biasanya timbul pada sekitar tangkai buah. Cara pengendaliannya adalah menjaga kondisi kelembaban di sekitar pohon dan buah yang terserang segera dipetik dan dipendam dalam tanah.
2. Busuk kering
Umumnya ditemukan pada tanaman pala yang berumur 4 bulan atau lebih. Penyakit ini disebabkan jamur Stignina myristicae. Gejala awalnya berupa bercak bewarna coklat, berbentuk bulat dan cekung. Pada kulit buah tampak bercak berwarna hijau kehitaman dan akhirnya bercak tersebut menjadi kering dank eras.
Penulis: Charisma Ummu F, Yudi Kusnadi, Hananun Abidah L. R, Fahmi Ekaputra, Irfan Islami, Fajar Hayuatmaja. Mahasiswa Fakulatas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Anonim, 2005. Budidaya Pala. <http://www.iptek.net.id/ind/warintek/>
No comments:
Post a Comment