syarat tumbuh merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk menujang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. syarat tumbuh berkaitan erat dengan kesesuaian lahan yang mana dapat menunjang efisiensi budidaya tanaman. Syarat tumbuh tanaman rosela, khususnya jenis yang diambil seratnya harus dipenuhi agar budidaya rosela juga memberikan efisiensi yang tinggi. berikut adalah syarat tumbuh untuk tanaman rosela yang diambi seratnya:
a. Iklim
Rosella tumbuh baik pada iklim yang basah dimana curah hujan setahun berkisar 1700-3000 mm. Waktu yang baik untuk bertanam ialah waktu awal musim hujan. Oleh karena itu tumbuhan ini tidak dapat diperlakukan seperti palawija setelah padi walaupun air tersedia cukup untuk mengairi. Penanaman dilakukan diatas bedengan yang tergali parit untuk mengaliri air hujan agar lingkungan tetap terjaga kelembabannya. Untuk memperoleh air hujan yang cukup banyak haruslah bertanam pada waktu hujan mulai turun. Oleh karena syarat tersebut maka tumbuhan tidak dapat diperlakukan sebagai palawija setelah padi, walaupun misalnya tersedia air yang cukup untuk mengairi. Akan tetapi air hujan harus segera dialiri agar batang rosella
tidak terserang penyakit Phytophthora sabdariffae.Inilah alasan utama untuk bertanaman rosella diatas bedengan harus digali parit untuk mengalirkan air. Keadaan udara harus tenang dan hawa yang lembab akan mempercepat pertumbuhan sedang angin yang keras dan hawa yang dingin akan membawakan pengaruh yang sebaliknya. Tumbuhan rosella dapat diusahakan disegala macam tanah asalkan subur,tidak liat,gembur dan struktur baik. Tanah liat yang berat dapat pula diusahakan terutama yang mempunyai struktur baik serta kaya akan bahan organis, sebab tumbuhan rosela peka terhadap bahan-bahan organis. Inilah alasan utama untuk mengadakan pergiliran tanaman antara rosella dan pupuk hijau (Mimosa invisa). pH tanah berkisar antara 4,4 – 6,5. tumbuhan rosella dapat diusahakan pada dataran 20 – 650 meter dpl. Keadaan tanah harus datar agar diperoleh suatu pertumbuhan yang rata dan tinggi. Pada tempat yang lebih tinggi dari 650 meter maka pertumbuhan akan berlangsung terus.
tidak terserang penyakit Phytophthora sabdariffae.Inilah alasan utama untuk bertanaman rosella diatas bedengan harus digali parit untuk mengalirkan air. Keadaan udara harus tenang dan hawa yang lembab akan mempercepat pertumbuhan sedang angin yang keras dan hawa yang dingin akan membawakan pengaruh yang sebaliknya. Tumbuhan rosella dapat diusahakan disegala macam tanah asalkan subur,tidak liat,gembur dan struktur baik. Tanah liat yang berat dapat pula diusahakan terutama yang mempunyai struktur baik serta kaya akan bahan organis, sebab tumbuhan rosela peka terhadap bahan-bahan organis. Inilah alasan utama untuk mengadakan pergiliran tanaman antara rosella dan pupuk hijau (Mimosa invisa). pH tanah berkisar antara 4,4 – 6,5. tumbuhan rosella dapat diusahakan pada dataran 20 – 650 meter dpl. Keadaan tanah harus datar agar diperoleh suatu pertumbuhan yang rata dan tinggi. Pada tempat yang lebih tinggi dari 650 meter maka pertumbuhan akan berlangsung terus.
b. Suhu
Hendaknya ditanam pada suhu antara 25-270C. Udara yang lembab akan mempercepat pertumbuhan, sedang angin yang kencang dan hawa yang dingin atau udara berkabut akan memperlambat pertumbuhan.
c. Tanah
Tumbuhan rosella dapat diusahakan disegala macam tanah yang subur, tidak berlempung, genbur, dan struktur baik. Tumbuhan rosella ditanam selam 4,5 bulan yang mengambil unsur hara tanah 80-100 ton per hektar sehingga perlu dilakukan pergiliran tanam antara rosella dengan tanaman Mimosa invisa sebab tanaman ini berfungsi sebagai pupuk hijau yang memperbaiki tanah.
d. pH
Ph tanah sebaiknya berkisar antara 4,4-6,5.
e. Tinggi tempat
Tumbuhan ini dapat diusahakan pada dataran 20-650 meter dari permukaan laut. Selain itu diusahakan ditanam pada tanah yang datar agar diperoleh peryumbuhan yang tinggi dan rata. Apabila ditanam di tempat lebih tinggi dari 650 mdpl dapat tumbuh akan tetapi akan berlangsung lambat karena daya isap dan melepaskan air besar.
f. Air
Kebutuhan air cukup banyak dan harus mengalir agar tidak terjadi pembusukan.
Saha, M.A. N. Wulandari, dan Asokawati D.M. 2012. Rosella. Makalah Budidaya Tanaman Semusim. Fakultas Pertanian. UGM.
rujukan:
Loebis,A.Th. 1970. Pengantar
Berjtjotjok Tanam Rosella. Penerbit Yasaguna, Jakarta.
Tohir,Kaslan A. 1967. Pedoman
Bertjotjok Tanam Tanaman Serat-Serat. Balai Pustaka, Jakarta.
No comments:
Post a Comment