Daur kehidupan tanaman tebu melalui 5 fase :
Fase Perkecambahan
Fase perkecambahan adalah perubahan mata tunas tebu yang dorman menjadi aktif menjadi tunas tebu muda atau kecambah. Fase ini dimulai dengan pembentukan taji pendek dan akar stek pada umur 1 minggu dan diakhiri pada fase kecambah pada umur 5 minggu. Kebutuhan ekstrinsik yang diperlukan yaitu O2, air, dan sinar matahari, sedangkan kebutuhan intrinsik seperti hormon sudah tersedia di dalam stek. Perkecambahan yang baik berarti modal pokok dalam budidaya tebu dan tunas kecambah akan dianggap memadai bila ada 3-4 kecambah per meter juringan.
Fase Pertunasan
Fase pertunasan dimulai dari umur 5 minggu sampai umur 3,5 bulan. Proses keluarnya tunas-tunas/anakan dari pangkal tebu muda mulai berlangsung pada umur 1,5 bulan sampai umur 3-4 bulan tergantung dari varietasnya. Proses pertunasan membutuhkan air, sinar matahari, oksigen, hara N dan P. Pertunasan yang baik terjadi jika setiap rumpun terdiri dari 1 batang induk tebu dengan 4-6 tunas anakan.
Fase Perpanjangan Batang
Fase perpanjangan batang atau pertumbuhan besar berlangsung selama 6 bulan. Dimulai pada umur 3,5 bulan sampai 9 bulan. Pada fase ini biomassa tebu bertambah secara eksponensial dengan daun bertambah banyak, batang membesar diameternya, dan terutama batang bertambah panjang dengan menumbuhkan ruas-ruasnya.
Fase Pengisian Gula
Merupakan fase yang terjadi setelah pertumbuhan vegetatif menurun dan sebelum batang tebu mati. Fase ini dikenal dengan fase kemasakan karena proses pengisian gula hasil fotosintesis yang terjadi lebih besar daripada perombakan gula untuk pertumbuhan vegetatif tebu. Pada fase ini air di tanah harus sudah menipis sampai habis, kadar N di tanah sudah habis dan atau beda suhu udara malam-siang besar sekali. Kondisi lingkungan ini biasanya terjadi di akhir musim hujan yakni Mei sampai Juli. Sedangkan sumber sinar matahari harus penuh menyinari tajuk tebu. Jika kondisi yang diharapkan tidak terjadi maka dapat diberikan zat pemacu kemasakan. Pada fase ini gula didalam batang tebu mulai terbentuk hingga titik optimal, kurang lebih terjadi pada bulan Agustus,dan setelah itu remdemennya berangsur-angsur menurun. Tahap pemasakan inilah yang disebut dengan tahap penimbunan rendemen gula.
Fase Kematian
Fase ini dapat datang lebih awal atau bahkan tidak terjadi sama sekali, bergantung pada keterdiaan air di tanah. Pada fase ini tebu mulai kekurangan nira dan air dalam tubuhnya sehingga berat dan rendemennya menurun. Upaya untuk mencegah berlanjutnya fase ini adalah dengan pengairan yang ditujukan untuk mempertahankan batang-batang tua yang mengalami dehidrasi.
Fase Perkecambahan
Fase perkecambahan adalah perubahan mata tunas tebu yang dorman menjadi aktif menjadi tunas tebu muda atau kecambah. Fase ini dimulai dengan pembentukan taji pendek dan akar stek pada umur 1 minggu dan diakhiri pada fase kecambah pada umur 5 minggu. Kebutuhan ekstrinsik yang diperlukan yaitu O2, air, dan sinar matahari, sedangkan kebutuhan intrinsik seperti hormon sudah tersedia di dalam stek. Perkecambahan yang baik berarti modal pokok dalam budidaya tebu dan tunas kecambah akan dianggap memadai bila ada 3-4 kecambah per meter juringan.
Fase Pertunasan
Fase pertunasan dimulai dari umur 5 minggu sampai umur 3,5 bulan. Proses keluarnya tunas-tunas/anakan dari pangkal tebu muda mulai berlangsung pada umur 1,5 bulan sampai umur 3-4 bulan tergantung dari varietasnya. Proses pertunasan membutuhkan air, sinar matahari, oksigen, hara N dan P. Pertunasan yang baik terjadi jika setiap rumpun terdiri dari 1 batang induk tebu dengan 4-6 tunas anakan.
Fase Perpanjangan Batang
Fase perpanjangan batang atau pertumbuhan besar berlangsung selama 6 bulan. Dimulai pada umur 3,5 bulan sampai 9 bulan. Pada fase ini biomassa tebu bertambah secara eksponensial dengan daun bertambah banyak, batang membesar diameternya, dan terutama batang bertambah panjang dengan menumbuhkan ruas-ruasnya.
Fase Pengisian Gula
Merupakan fase yang terjadi setelah pertumbuhan vegetatif menurun dan sebelum batang tebu mati. Fase ini dikenal dengan fase kemasakan karena proses pengisian gula hasil fotosintesis yang terjadi lebih besar daripada perombakan gula untuk pertumbuhan vegetatif tebu. Pada fase ini air di tanah harus sudah menipis sampai habis, kadar N di tanah sudah habis dan atau beda suhu udara malam-siang besar sekali. Kondisi lingkungan ini biasanya terjadi di akhir musim hujan yakni Mei sampai Juli. Sedangkan sumber sinar matahari harus penuh menyinari tajuk tebu. Jika kondisi yang diharapkan tidak terjadi maka dapat diberikan zat pemacu kemasakan. Pada fase ini gula didalam batang tebu mulai terbentuk hingga titik optimal, kurang lebih terjadi pada bulan Agustus,dan setelah itu remdemennya berangsur-angsur menurun. Tahap pemasakan inilah yang disebut dengan tahap penimbunan rendemen gula.
Fase Kematian
Fase ini dapat datang lebih awal atau bahkan tidak terjadi sama sekali, bergantung pada keterdiaan air di tanah. Pada fase ini tebu mulai kekurangan nira dan air dalam tubuhnya sehingga berat dan rendemennya menurun. Upaya untuk mencegah berlanjutnya fase ini adalah dengan pengairan yang ditujukan untuk mempertahankan batang-batang tua yang mengalami dehidrasi.
No comments:
Post a Comment