Gembili adalah tanaman menjalar yang memerlukan tegakan pohon untuk pertumbuhannya. Batang gembili berbentuk bulat dan memiliki duri berukuran kecil. Gembili juga memiliki duri akar tetapi jumlahnya lebih sedikit daripada duri batangnya. Daun berbentuk bulat jantung dan berwarna hijau. Asal tanaman adalah asia tenggara dan menyebar ke Cina, Jepang, dan Samudra Pasifik.
Jenis-jenis gembili yang banyak dijumpai adalah:
1. Gembili gajah: berbentuk menjari dan memiliki ukuran umbi yang lebih besar daripada yang lainnya.
2. Gembili teropong: bentuk bulat memanjang menyerupai teropong yang berukuran sedang.
3. Gembili ketan: umbi berbentuk bulat dan berukuran lebih kecil daripada yang lainnya. akan tetapi, gembili ketan memiliki rasa yang ebih pulen dan enak daripada gembili yang lainnya.
4. Gembili srewot: permukaan umbi memiliki rambut-rambut akar yang sangat banyak.
5. Gembili wulung: memiliki batang dan daun yang berwarna ungu.
Pada umumnya, gembili memiliki lingkungan tumbuh yang sama dengan keluarga uwi. Hanya saja, gembili mamou merambat pada bebatuan seperti di lahan berbatu hitam di gunung kidul.
Gembili pada umumnya diperbanyak dengan tunas umbi. Dalam satu umbi, terdapat satu mata tunas yang dapat dijadikan bibit. Pengolahan dilakukan dengan cara menggemburkan tanah dan juga melakukan pembuatan lubang tanam untuk bibit gembili. Pemeliharaan dilakukan dengan melakukan penggemburan tanah dan juga member pupuk kompos atau juga pupuk kandang. Pemanenan dilakukan setelah gembili berumur lebih dari satu tahun. Masyarakat di pedesaan sering memanen gembii pada usia tiga tahun. Hal ini karena ukuran gembili menjadi sangat besar. Akan tetapi, panen pada umur tiga tahun membuat rasa gembili tidak seeak ketika dipanen pada umur sau tahun.
Bagian yang dimanfaatkan dari gembili adalah umbinya khususnya untuk bahan makanan pokok. Umbi diolah dengan cara dikukus, direbus, digoreng, ataupun juga dapat dibakar. Pemasaran yang dilakukan masyarakat baru sebatas dalam bentuk umbi segar, direbus, atau juga dibuat gethuk.
No comments:
Post a Comment