Ganyong merupakan jenis umbi-umbian yang dapat tumbuh di hampir semua jeis tanah. Akan tetapi, ganyong dapat tumbuh dan berproduksi paling optimal ketika ditanam di tanah yang berpasir dan memiliki humus yang yang cukup tinggi. Tanaman ganyong dapat hidup hingga keringgian 2500 mdpl dan memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Ganyong berasal dari amerika selatan kemudian menyebar ke Asia, Australia, Polinesia, dan Afrika.
Sosok tanaman
Pada umumnya dikenal dua macam ganyong yaitu ganyong putih dan ganyong merah. Yang memebedakan keduanya adalah daun, batang, umbi, dan juga rimpangnya. Ganyong merah memiliki daun yang berwarna hijau muda dengan tepid an tulang daun yang berwarna merah, batang semu berwarna coklat kemerahan, dan memiliki umbi yang malah berwarna putih. Ganyong putih memiliki daun yang berwarna hijau tua yang merata di seluruh bagian daun. Batang berwarna hijau dan umbinya berwarna putih kecoklatan.
Budidaya
Tanaman ganyong mudah dijumpai di pekarangan, tegalan, bahakan pada teian persawahan. Tidak jarang pula ganyong sengaja di tanam di gelengan sawah. Perbanyakan dilakukan dengan rimpangnya. Anakan rimpang dipoting dari rimpang induknya kemudian ditanam pada lubang yang telah dipersiapkan sebelumnya. Penanaman dilakukan pada awal musim penghujan dan jarak tanamtidak pernah diatur secara baku, hanya berdasarkan kondisi dan keadaan tanah. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang dan pupuk kompos. Penyakit yang sering berada di pertanaman ganyong adalah busuk umbi, busuk daun, dan karat daun. Hampir tidak ada hama yang menyerang tanaman ganyong. Pengendalian hama dan penyakit tanaman ganyong tidak pernah dilakukan karena dianggap tidak ekonomis.
Pemanfaatan
Umbi bayak dimanfaatkan sebagai bahan pangan sedangkan daunnya digunakan untuk pakan ternak. Ganyong merah ataupu ganyong putih banyak digunakan sebagai makanan selingan yang dimakan dalam bentuk umbi rebus ataupun umbi kukus. Umbi ganyong berasa manis dan memiliki tekstur yang pulen. Umbi ganyong dapat diproses lebih lanjut menjadi pati atau tepung untuk berbagai bahan makanan seperti dawet, roti, kue, mie soon, dodol, krecek ganyong, dan bahkan dapat dimanfaatkan untuk bahan pembuatan mekanan bayi.
Pembuatan tepung dilakukan dengan cara menguliti umbi dan mengeringkannya. Gaplek ganyong kemudian ditumbuk halus dan diayak halus. Untuk membuat pati, umbi segar yang telah dikeluapas digiling, diperas, kemudian disaring. Air perasan kemudian diendapkan dan didapatkan endapan pati ganyong. Agar pati dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, pati dikeringkan di bawah sinar matahari sampai benar-benar kering.
Di pasar lokal, ganyong dijual dalam bentuk umbi segar ataupun sudah menjadi beraneka macam olahan. Tepung dan pati ganyong biasanya dijual dalam keadaan kering.
Sumber:
Simpul Pangan Jogja. 2004. Umbi-umbian yang Berjasa yang Terlupa. SImpul Pangan Jogja-Yayasan Kehati, Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment