Kimpul merupakan keluarga talas yang berasal dari Amerika Tengah dan menyebar ke daerah-daerah tropika. Tanaman kimpul dapat tumbuh di hampir seluruh kepualauan di Indonesia hingga ketinggian 1300 mdpl. Salah satu jenis kimpul yang terkenal adalah kimpul gendruk. Kimpul gendruk merupakan tanaman tegak dengan pelepah berwarna hijau mda. Pelepah menyatu dengan batang dan akan terasa halus ketika diraba. Daun berwarna hijau terang dengan permukaan yang berlapis lilin dan memiliki bentuk seperti jantung. Daun termasuk daun tunggal dan bunganya hampir tidak pernah muncul.
Umbi terdiri dari dua bagian dengan ukuran yang berbeda. Yang besar disebut dengan induk sedangkan yang kecil disebut dengan enthik. Umbi induk tidak berkembang, tetapi enthiklah yang berkembang. Bentuk umbi anakan bulat panjang dengan kulit berwarna coklat tua. Daging umbi berwarna putih kekuningan dengan diameter umbi dapat mencapai 20 cm.
Kimpul diperbanyak dengan menggunakan tunas yang banyak terdapat pada permukaan umi dan batangnya. Setiap anakan yang tumbuh dari induk umbi berpotensi untuk tumbuh menjadi tanaman baru. Penanaman dilakukan pada saat memasuki musim hujan dengan membuat lubang tanam yang seukuran dengan tunas yang akan ditanam. Kimpul jarang ditanam secara monokultur. Kimpul biasanya ditanam secara tumpangsari dengan tanaman lain. Pemeliharaan dilakukan dengan cara penggemburan tanah dan pembumbunan. Pengendalian hama dan penyakit jarang dilakukan karena memang kimpul jarang terserang hama dan penyakit. Akan tetapi, biasanya di tempat yang banyak pupuk kandangnya, akan juga banyak terdapat uret. Pupuk kandang biasayna diperam terlebih dahulu sebelum diaplikasikan. Kimpul dipanen pada musim kemarau. Tanda kimpul sudah siap dipanen adalah jika daun mulai terlihat menguning serta kering dan tangkainya mulai rebah.