Tumbuhan dapat tetap lestari dari generasi ke generasi disebabkan oleh banyak sekali faktor. Salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap kemampuan tumbuhan untuk tetap lestari adalah adanya kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan baik yang menguntungkan ataupun yang kurang menguntungkan. Pada lingkungan yang semua syarat untuk pertumbuhan terpenuhi, tidak aka nada kendala untuk suatu tumbuhan tumbuh dan berkembang. Yang membedakan nantinya adalah ketika berada di lingkungan yang kurang menguntungkan. Hanya tumbuhan yang memiliki kemampuan adaptasilah yang mampu meneruskan hidupnya ke generasi selanjutnya.
Tillandsia adalah salah satu tumbuhan yang mampu beradaptasi pada ligkungan yang kurang menguntungkan bagi sebagian besar tumbuhan ataupun tanaman. Tillandsia mampu beradaptasi pada lingkungan ekstrim karena memang memiliki morfologi dan fisiologi yang memang dirancang untuk hidup, tumbuh, dan berkembang pada lingkungan yang ekstrim. Yang dimaksud eksrim di sini adalah media tumbuh yang kekurangan nutrisi seperti batuan atau paada lingkungan yang kekurangan cahaya dan air.
Tillandsia memiliki susunan daun yang sama dengan susunan daun keluarga nanas. Daunnya panjang, keras, dan melengkung ke bawah. Panjang daun tillandsia secara rata-rata hanya sekitar 7 cm. di habitat aslinya, panjang keseluruhan tumbuhan tillandsia dapat mencapai 5 m. Sebagian jenis tillandsia memiliki daun yang tipis dan membentuk cekungan , antar helaian tersusun bersilangan dengan sekat-sekat yang menghadap ke atas. Pada permukaan daun tillandsia terdapat serbuk-serbuk putih yang sedikit kasar.
Bunga tillandsia berbentuk corong, bermahkota tipis dan tidak tahan lama. Bunga berwarna ungu, putih, dan ada juga yang pink. Kelopak bunga berwarna pink, merah, atau ungu yang menyala sehingga banyak orang yang mengira bahwa kelopak bunga tersebut adalah mahkotanya. Kelopak bunga dapat bertahan lama dan menarik serangga untuk membantu penyerbukan bunga.
Seperti lumut kerak, tillandsia kebanyakan hidup menempel pada kulit pohon atau juga pada bebatuan. Tillandisa hanya memiliki akar yang kecil dan pendek tetapi cukup mampu untuk dijadikan alat menempel pada media tanamnya. Tidak seperti benalu yang menyerap nutrisi dari pohon inang, tillandsia hanya menyerap sedikit nutrisi dari media tumbuhnya dan juga menyerap dari udara melalui daun-daunnya.
Daun berserbuk dan kasar pada tillandsia berfungsi untuk menyerap air sewaktu hujan datang dan tetap menjaganya di dalam daun. Serbuk putih juga berfungsi untuk mengurangi penguapan sehingga penggunaan air menjadi lebih hemat. Warna serbuk putih pada daun mampu memantulkan cahaya sehingga dapat meningkatkan suhu udara di sekitar hutan di mana biasanya tumbuhan ini tumbuh. Dan ini sangat berguna untuk tumbuhan yang ada di sekitarnya di waktu musim dingin. Cekungan dan susunan daun yang berada di tillandsia berfungsi untuk menangkap air hujan dan menahannya untuk sementara.
Tillandsia memang tumbuhan yang mampu tumbuh dan berembang pada lingkungan yang kurang menguntungkan bagi tumbuhan atau tanaman lain. Namun demikian, hal tersebut tidak menjadikannya parasit yang merugikan tumbuhan lain, malahan bisa bermanfaat bagi tumbuhan lain yang berada di sekitarnya.
No comments:
Post a Comment