Fotosintesis merupakan proses penyusunan senyawa organik dari bahan-bahan anorganik yang terjadi di klorofil daun dengan menggunakan energi utama dari cahaya matahari. Fotosintesis tidak berlangsung konstan. Untuk setiap jenis tanaman, laju fotosintesis tidaklah sama. Bahkan untuk tanaman yang sama, laju fotosintesis dapat berbeda ketika berada di dalam lingkungan yang berbeda. Secara umum, terdapat dua faktor utama yang menyebabkan perbedaan laju fotosintesis. Yang pertama dari faktor tanaman dan dari faktor lingkungan. Faktor tanaman meliputi genetis tanaman, umur daun dan klorofil, serta tahanan stomata daun. Faktor lingkungan yang utama adalah cahaya matahari, karbondioksida, dan air.
1. Faktor genetis tanaman
Secara genetis, tananaman C-4 memiliki laju fotosintesis yang lebih tinggi daripada tanaman C-3 dan CAM. Perbedaan ini dikarenakan perbedaan jalur fiksasi karbon yang dilakukan oleh spesies tanaman C-3, tanaman C-4 dan tanaman CAM. Tanaman C-4 umumnya memiliki laju pertukaran CO2 yang tinggi sehingga laju fotosintesisnya akan berlangsung lebih cepat.
2. Umur daun dan kandungan klorofil
Fotosinteis pada tanaman cenderung meningkat selama masa pembentuka daun tanaman. Pada saat tanaman mengalami pertumbuhan daun, maka klorofil pada daun juga berangsur-angsur meningkat. Peningkatan jumlah klorofil akan meningkatkan kemampuan tanaman dalam menangkap cahaya matahari dan ini akan semakin mempercepat laju fotosintesis. Daun yang sudah tua pada umumnya memiliki klorofil yang jauh lebih sedikit sehingga kemampuan dalam menagkap cahaya dan melakukan fotosintesis juga berkurang.
Tahanan stomata merupakan hambatan yang menyebabkan stomata tidak bisa menyerap karbondioksida dari udara secara maksimal. Tidak terserapnya karbondioksida mengurangi kemampuan tanaman dalam melakukan fotosintesis.
4. Cahaya matahari
Pengaruh cahaya matahari dapat dikelompokkan menjadi tiga, intensitas cahaya, kualtas cahaya, dan panjang penyinaran cahaya. Untuk tanaman C-4, semakin tinggi intensitas cahaya, maka fotosintesis akan semakin tinggi. Hal ini karena tanaman C-4 jenuh pada cahaya yang lebih tingi (hampir mencapai 100%). Kualitas cahaya adalah panjang gelombang / warna cahaya yang diterima oleh klorofil daun. Pada dasarnya klorofil menyerap cahaya optimal pada cahaya dengan warna merah dan biru. Ketika cahaya yang diterima klorofil berwarna merah atau biru, maka ftosintesis akan semakin cepat. Panajng penyiaran tidak berpengaruh terhadap laju fotosintesis untuk setiap menit atau jam. Akan tetapi panjang penyinaran berpengaruh terhadap jumlah fotosintat yang dihasilkan dalam satu hari.
5. Karbondioksida (CO2)
Pada saat cahaya terik di mana tanaman menerima cahaya sebanyak yang dibutuhkan, peningakatan karbondioksida hingga 1500 ppm akan meningkatkan laju fotosintesis. Hal ini karena karbondioksida merupakan salah satu unsur utama yang digunakan sebagai bahan fotosintesis.
6. Air
Air berpengaruh terhadap turgor tanaman. Semakin banyak kandungan air, turgor tanaman akan semakin baik yang juga diikuti oleh peningkatan pembukaan stomata. Pembukaan stomata meningkatkan difusi CO2 yang juga akan meningkatkan kecepatan fotosintesis. Air juga merupakan bahan fotosintesis yang utama, dengan keberadaan air, tentunya juga meningkatkan kecepatan fotosintesis.
Blog anda keren.. dukung kami mengawal kebijakan Pertanian Indonesia
ReplyDelete