Monokultur
berasal dari kata mono dan culture. Mono berarti satu. Culture berarti
pengelolaan / pengolahan. Jadi pola tanam monokultur merupakan suatu usaha
pengolahan tanah pada suatu lahan pertanian dengan tujuan membudidayakan satu
jenis tanaman dalam waktu satu tahun. Lebih ringkas, monokultur merupakan pola
tanam denan membudidayakan hanya satu jenis tanaman dalam satu lahan pertanian
selama satu tahun. Misalnya pada suatu lahan hanya ditanami padi, dan penanaman
tersebut dilakukan sampai tiga musim tanam (satu tahun).
Pemilihan
pola tanam monokultur sangat dipengaruhi oleh tujuan suatu usaha tani dan juga
keberadaan akan faktor-faktor pertumbuhan khususnya air. Untuk suatu usaha tani
dengan tujuan komersial, terdaat kecenderungan untuk memilih pola tanam
monokultur. Pada usaha tani komersial, keuntungan secara ekonomi merupakan
tujuan akhir yang akan dicapai. Pada monokultur bisa mengintensifkan tanaman yang paling memiliki nilai ekonomis
sehingga hasil produksi pertanian bernilai ekonomi tinggi akan tinggi pula.
Selain itu, pada penanaman monokultur akan lebih mudah dan murah dalam
perawatan karena hanya ada satu tanaman. Kemudahan dan kemurahan ini akan
semakin mengefektif dan mengefisienkan proses produksi yang pada akhirnya dapat
meningkatkan keuntungan suatu usaha tani.
pada
suatu lahan dengan irigasi teknis yang memadai, hampir bisa dipastikan kalau
pola tanam yang digunakan adalah monokultur tanaman padi. Hingga saat ini, padi
merupakan makanan pokok bagi lebih dari tiga perempat penduduk di Indonesia.
Padi merupakan salah satu komoditas yang harganya tidak terlalu fluktuatif
seperti komoditas yang lainnya. Menanam padi secara monokultur pada lahan
dengan irigasi yang memadai seperti menjadi penjamin kehidupan petani karena
harga padi yang akan selalu memadai. Selain itu, padi merupakan salah satu
tanaman yang tahan terhadap genangan sehingga menjadi primadona pada lahan
sawah yang irigasinya baik (air tersedian sepanjang tahun).
Pola
monokultur merupakan suatu pola tanam yang bertentangan dengan aspek ekologis. Penanaman
suatu komoditas seragam dalam suatu lahan dalam jangka waktu yang lama telah
membuat lingkungan pertanian yang tidak mantap. Ketidak mantapan ekosistem pada
pertanaman monokultur dapat dilihat dari masukan-masukan yang harus diberikan
agar pertanian dapat terus berlangsung. Masukan-masukan yang dimaksud adalah
pupuk ataupun obat-obatan kimia untuk mengendalikan organisme pengganggu
tanaman. Ketidakmantapan ekosistem juga dapat dilihat dari meledaknya poulasi
suatu jenis hama yang sulit dikendalikan karena musuh alami untuk setiap jenis
hama yang menyerang terbatas jumlahnya.
Pada
intinya, kelebihan usaha tani dengan pola monokultur adalah dapat
mengintensifkan suatu komoditas pertanian serta lebih efisien dalam pengelolaan
yang nantinya diharapkan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Kelemahan
dari pola monokultur ini adalah perlunya mendapatkan input yang banyak agar
didapatkan hasil yang banyak. Selain itu, pola monokultur menyebabkan
meledaknya populasi hama yang membuat berkurangnya hasil pertanian. Kerugian
lain adalah tidak adanya nilai tambah komoditas lain karena tidak adanya
komoditas lain yang ditanam bersama dengan komoditas utama.
terimakasih sangat membantu untuk tugas
ReplyDeleteterima kasih telah berkunjung
ReplyDeletesemoga dapat terus memberikan manfaat