Anggrek
bersifat hermaphrodit, yaitu pollen (serbuk sari) dan putik
terdapat didalam satu bunga, sedangkan sifat kelaminnya adalah monoandrae
(kelamin jantan dan betina terletak pada satu tempat) sehingga anggrek termasuk
tanaman yang mudah mengalami penyerbukan. Selain dilakukan dengan persilangan
buatan oleh manusia, anggrek dapat terjadi penyerbukan secara tidak sengaja
oleh alam, misalnya serangga. Jatuhnya serbuk sari ke kepala putik akan
menyebabkan terjadinya penyerbukan, proses ini lebih mudah terjadi pada tipe
bunga anggrek yang memiliki zat perekat pada putiknya (discus viscidis).
Bunga anggrek yang tidak memiliki zat perekat disebut polinia, sedangkan
bunga anggrek yang memiliki perekat disebut polinaria.
Salah satu upaya untuk meningkatkan
mutu bunga anggrek atau mendapatkan kultivar baru adalah dengan menyilangkanantar tetua yang mempunyai karakter-karakter tertentu. Oleh karena itu
pemuliaan anggrek diupayakan untuk memperluas keragaman genetik pada bentuk dan
warna yang unik, disenangi konsumen, frekuensi berbunga tinggi dan tahan
terhadap patogen penyebab penyakit serta cekaman lingkungan. Perbanyakan
anggrek melalui proses penyerbukan dapat di katakan sebagai perbanyakan
generatif. Hal ini bertujuan untuk memperoleh bibit anggrek yang baru dalam
jumlah banyak, mengetahui ke-heterogenan kromosom, membuat hibrida baru dengan
warna, bentuk yg variatif, dan menghasilkan bunga anggrek yang unggul. Untuk
dapat melakukan kegiatan penyerbukan maka langkah pertama adalah mengetahui
morfologi dari bunga anggrek. Bunga Anggrek terdiri dari tiga Sepal dan tiga
Petal di mana salah satu Petal telah termodifikasi menjadi Labellum atau lidah.
Kebanyakan anggrek berkelamin komplit (hemafrodit) yaitu alat kelamin jantan
dan betina berada dalam satu bunga yang letaknya berada di dalam Column. Tetapi
ada juga yang terpisah seperti antara lain pada Genus Catasetum, Cynoches,
Mormodes, yang memiliki satu alat kelamin pada satu bunga.
Perbanyakan generatif anggrek yaitu
dengan biji. Biji anggrek sangat kecil dan tidak mempunyai lembaga atau
cadangan makanan. Oleh karena itu, biji anggrek harus disemai pada
media yang mengandung unsur hara yang bisa segera digunakan oleh benih anggrek
yang akan tumbuh. Syarat pemilihan induk betina yang akan disilangakan antara
lain : tanaman sehat dan berperawakan kekar, tandan bunga dipilih yang paling
panjang, umur kuntum bunga antara 5-10 hari setelah mekar, dipilih bunga yang
terletak di tengah-tengah tandan, saat akan disilangkan bunga tidak disiram,
saat penyilangan agar lebih berhasil saat bunga memunculkan bau paling
menyolok, sedangkan syarat pemilihan induk jantan yang akan disilangkan antara
lain : pollen berasal dari kuntum yang paling sehat dan bagus, pollen diambil
dari bunga yang telah berumur 4 hari mekar sehingga bunga tersebut rontok (asal
pollen masih di dalam operculum). Perlu pula dipahami adanya incompatibilitas
dari indukan jantan dan betina yang akan diserbukkan. Satu pasang silangan
bersifat incompatible akan menyebabkan kegagalan pembentukan buah. Incompatibel
dapat terjadi jika ada perbedaan tipe pollen dari anggrek yang disilangkan.
Anggrek berpollinia bersifat incompatible dari anggrek berpollinaria. Jadi
anggrek berpollinia harus disilangkan dengan yang berpollinia pula demikian
juga sebaliknya anggrek berpollinaria harus disilangkan dengan yang
berpollinaria.
Selain itu juga incompatibilitas dapat juga disebabkan oleh
karena faktor enzim dan hormon tumbuhan setelah mengalami penyerbukkan juga
berbeda-beda antar pasangan induk silangan. Sifat dan ciri yang terlalu jauh
antara dua induk yang akan disilangkan juga sering menyebabkan gagalnya
pembuahan. Seperti anggrek simpodial dengan anggrek monopodial atau anggrek
epifit dengan anggrek terrestrik sulit untuk disilangkan. Bunga yang tidak
gugur dan mengembung pada pangkal tangkainya yang akan berkembang membentuk
buah merupakan ciri keberhasilan persilangan.
Biji anggrek tidak seperti
kebanyakan biji tanaman lain. Biji anggrek berukuran mikroskopis hampir seperti
tepung dan dalam satu buah dihasilkan jutaan biji. Biji anggrek tidak dapat
berkecambah begitu saja karena bijinya tidak mempunyai cadangan makanan. Biji
anggrek dapat tumbuh secara alami jika mendapatkan tambahan makanan dari
sejenis jamur yang hidup di dalam akar anggrek dewasa yang disebut mikorhiza.
Sekarang ini sudah dikembangkan tehnik menanam biji anggrek melalui media tanam
buatan yang terdiri dari senyawa-senyawa kimia yang dibutuhkan oleh biji
anggrek untuk berkecambah.
No comments:
Post a Comment