1. Penyakit layu
fusarium
Pengendalian: (a) menanam varietas
tomat yang resisten (tahan); (b) diberi mulsa plastik transparan untuk
menaikkan suhu tanah agar penyakit fusarium mati; (c) menanam tanaman tomat di
tanah yang bebas nematoda; (d) menggunakan alat yang bersih dari penyakit layu;
(e) tanah yang telah ditanami tomat yang terserang penyakit layu tidak boleh
ditanami tomat dalam waktu lama dan tidak boleh menanam tanaman yang termasuk
solanase; (f) tanaman yang layu harus segera dicabut dan dibakar; (g) tanaman
tomat disambung dengan cepokak (Solanum
torvum), atau terung engkol (Solanum
macrocarpon).
2. Bercak daun
septoria
Pengendalian : (a) gulma dan
sisa tanaman tomat yang telah mati dibersihkan dan dibakar, jangan dipendam
dalam tanah; (b) dilakukan rotasi tanaman, dengan menanam tanaman lain yang
berbeda famili; (c) menanam tanaman tomat yang resisten; (d) disemprot dengan
fungisida misalnya, zineb dan maneb.
3. Penyakit bercak coklat
Pengendalian: (a) menanam biji yang
bebas penyakit atau biji terdesinfeksi; (b) tanaman yang sakit segera dicabut
dan dibakar; (c) bekas tanaman tomat, terung, kentang, dan tanaman yang
termasuk Solanase tidak boleh dipendam di areal pertanaman tomat, tapi harus
dikumpulkan di tempat lain dan dibakar; (d) melakukan rotasi tanaman; (e)
penyiraman harus menggunakan air bersih yang tidak tercemar penyakit; (f)
drainase harus diatur dengan baik agar tanaman tidak tergenang air; (g) gulma
di areal pertanaman harus selalu dibersihkan; (h) pembibitan dan penanaman
jangan terlalu rapat; (i) disemprot dengan carbamat, zineb atau maneb.
4. Penyakit busuk daun
Pengendalian: (a) tanaman yang
telah terserang segera dicabut dan dibakar; (b) tanaman yang sakit tidak boleh
dipendam di areal pertanaman tomat; (c) menanam varietas tomat yang resisten;
(d) melakukan rotasi tanaman; (e) tanah yang telah dicangkul dibiarkan beberapa
waktu agar terkena sinar matahari; (f) disemprot dengan fungisida, misalnya
Dithane M-45, Difolatan, zineb, propineb, atau maneb.
5. Penyakit busuk
buah Rhizoctonia
Pengendalian: (a) air pengairan
harus bersih dan bebas penyakit; (b) penanaman jangan terlalu dalam; (c) diberi
lanjaran supaya buah tomat tidak menyentuh tanah; (d) diberi mulsa plastik
transparan; (e) menanam varietas tomat yang resisten; (f) melakukan rotasi
tanaman; (g) gulma dan sisa-sisa tanaman sakit harus dibersihkan dan dibakar;
(h) disemprot dengan fungisida yang mempunyai bahan aktif chlorothalonil dengan
interval 7-8 hari sekali untuk menanggulangi timbulnya penyakit busuk buah.
6. Busuk buah
antraknosa
Pengendalian: (a) sisa tanaman
sakit tidak boleh dipendam dalam tanah; (b) melakukan rotasi tanaman selama 1-2
tahun; (c) diberi mulsa dan lanjaran agar buah tidak menyentuh tanah; (d)
menanam tanaman tomat yang resisten; (e) disemprot dengan fungisida yang
mempunyai bahan aktif kaptafol.
7. Penyakit layu
Pengendalian: (a) melakukan rotasi
tanaman dan tidak boleh menanam jenis-jenis tanaman yang termasuk famili
Solanaceae; (2) gulma di areal pertanaman dibersihkan; (b) menanam varietas
tomat yang resisten; (c) tanaman disambung dengan batang bawah cepokak; (d)
tanaman disemprot dengan antibiotika; (e) tanaman yang sakit dicabut dan
dibakar; (f) tanah yang telah dicangkul dibiarkan beberapa waktu agar cukup
terkena sinar matahari.
8. Kerak bakteri,
bercak bakteri
Pengendalian: (a) melakukan rotasi
tanaman dengan tanaman yang berbeda famili; (b) menanam biji dari tanaman tomat
yang sehat; (c) menanam tanaman tomat yang resisten; (d) tanaman yang sakit
harus segera dicabut dan dibakar; (e) tanaman tomat yang mati tidak boleh
dipendam dalam tanah; (f) menyiram tanaman dengan air yang bersih dan bebas
penyakit.
No comments:
Post a Comment