Pekerjaan dengan
gandum dan barli menunjukkan bahwa fotosintesis dari daun bendera, batang, dan
tongkol yang merupakan sumber terdekat dengan biji yang menjadi penyumbang
utama untuk biji. Daun sebelah bawah memasok kebutuhan batang sebelah bawah dan
akar. Kekuatan biji sebagai daerah pemanfaatan mempengaruhi pembagian hasil
asimilasi. Jika daun pucuk dibuang, daun-daun sebelah bawah akan memasok hasil
asimilasi ke biji. Jika daun sebelah bawah dibuang, daun bendera akan
mentransfer hasil asimilasi ke akar (Gardner, et al., 2008).
Perkembangan
buah paprika biasanya dikendalikan dengan pengaturan pola jumlah cabang menjadi
dua, tiga, atau empat cabang utama. Alasan utama pengaturan jumlah cabang
adalah mengatur pertumbuhan tanaman dalam memanfaatkan penetrasi cahaya melalui
kanopi daun. Hasil paprika yang lebih tinggi diperoleh dari tanaman paprika
dengan dua cabang pada populasi 4,5 tanaman setiap meter persegi dibandingkan
dengan empat cabang pada populasi 2.25tanaman setiap meter persegi (Gunadi dan
Subhan, 2011).
Pemangkasan
dapat mejaga keseimbangan antara pertumbuhan cabang dan buah. Jumlah cabang
pada tanaman tomat akan berpengaruh terhadap mutu buah maupun mutu benih.
Cabang tanaman yang sedikit dimungkinkan mutu buah dan benih meningkat.
Asimilat yang terbentuk sepenuhnya dapat disimpan pada buah maupun biji dan
menyebabkan buah maupun biji menjadi lebih besar, sehingga mutu buah maupun
benih meningkat. Sebaliknya apabila jumlah cabang pada tanaman tomat banyak,
maka asimilat banyak dipergunakan untuk pertumbuhan tunas tunas baru, sehingga
asimilat yang tersimpan pada buah maupun biji berkurang. Tanaman tomat dengan
dua cabang utama memberikan buah dengan kualitas dan kuantitas terbaik (Wartopo
et al., 2009).
Umumnya sink dikategorikan ke
dalam dua tipe yaitu pemanfaatan (utilization) dan penyimpanan (storage).
Biji dan ubi akar merupakan sink (limbung) reproduktif dan sink
storage. Namun, selain itu sink juga dapat diklasifikasikan menjadi sink
permanen dan temporer (Zamski,
1996). Buah dan biji-biji yang sedang berkembang adalah sink permanen yang sifatnya irreversibel
karena buah atau biji pada akhirnya terabsisi daritanaman induknya. Buah dan
biji biasanya adalah sink yang sangat kuat. Kemampuan sink untuk
menarik asimilat disebut dengan sink strength . Sink strength tiap-tiap
organ sink akan berbeda berdasarkan fase pertumbuhan tanaman. Sink reproduktif
merupakan sink yang memiliki sink strength yang paling kuat
dibandingkan sink lainnya (Nusifera, 2011).
Source
meliputi organ-organ yang mampu memproduksi fotosintat yang berlebih selain
untuk organ tersebut. Contohnya, daun dewasa yang mampu berfotosintesis. Sink
meliputi organ-organ non fotosintetik dan organ yang tidak mampu memproduksi
fotosintat yang cukup untuk kebutuhan organ tersebut. Contohnya, daun yang
belum mampu berfotosintesis, akar, batang,biji,bunga dan buah dan lain-lain
(Wicaksono, 2011).
Perlakuan
jumlah cabang menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah cabang
primer yang dihasilkan. Tanaman yang memperoleh perlakuan pemangkasan memiliki
jumlah cabang primer yang lebih sedikit dibanding tanaman yang tidak memperoleh
perlakuan pemangkasan. Hasil pengukuran tanaman pada 16 MST menunjukkan bahwa
perlakuan jumlah cabang sangat nyata menurunkan jumlah cabang primer hingga
81.75% pada perlakuan 5 cabang (Aji dan Susanto, 2009).
sumber:
Aji
T.G. dan S, Susanto. 2009. Pengaruh jumlah cabang terhadap pertumbuhan
vegetatif dan generatif rosella. Makalah Seminar Departemen Agronomi dan
Horikultura, Institut Pertanian Bogor.
Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R.L. Mitchell. 2008. Physiology of Crop
Plants (Fisiologi Tanaman Budidaya. Alih Bahasa: Herawati Susilo). Universitas
Indonesia Press, Jakarta.
Gunadi N dan Subhan. 20111. Pengaruh jumlah cabang per tanaman terhadap
pertumbuhan dan hasil tiga varietas paprika. Jurnal Hortikultura 21: 124-134.
Nusifera, S dan A. Kurniawan. 2011. Respon 12 aksesi kecipir terhadap
pemangkasan reproduktif pada musim hujan di Jatingangor. Jurnal Agribisnis dan
Pengembangan Wilayah 3: 25-34.
Wartapa,
A., Y.Efendi, dan Sukadi. 2009. Pengaturan jumlah cabang utama dan penjarangan
buah terhadap hasil dan mutu benih tomat varietas
kaliurang. Jurnal Ilmu Pertanian 5: 150-163.
No comments:
Post a Comment