Talas memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Talas mengandung karbohidrat yang tinggi, protein,dan vitamin sehingga dapat digunakan sebagai makanan pokok pengganti beras. Talas juga memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi karena hampir semua organnya dapat dimanfaatkan. Selain kedua hal tersebut, potensi pengembangan talas didukung oleh kemudahan budidaya tanaman talas.
berikut adalah tahapan budidaya tanaman talas.
Lokasi penanaman menentukan keberhasilan budidaya tanaman talas. Lokasi penanaman dipilih berdasarkan persyaratan tumbuh tanaman talas. Lokasi penanaman yang sudah sesuai dengan syaratu tumbuh tanaman hanya sedikit membutuhkan modifikasi sehingga terjadi efisiensi biaya.
Bibit yang baik akan menghasilkan tanaman dan panenan yang baik. Asal bibit tanaman talas dapat diperoleh dari potongan umbi atau juga dari anakan tanaman.
Secara umum, talas ditanam pada bedengan bedengan dengan maksud tetap mendapatkan suplai air tanpa membuat tanaman talas tergenang. Talas ditanam dengan jarak tanam 75 x 75 dan ditanam pada musim penghujan.
Pemeliharaan tanaman ada budidaya tanaman talas meliputi penyiangan dan pembumbunan, pemupukan, serta pengairan dan penyiraman.
Pengendalian organisme pengganggu tanaman dilakukan secara manual, fisik, kimiawi, dan biologi. Pengendalian organisme pengganggu tanaman diakukan segera setelah populasi haa atau gejala penyakit sudah berada di atas ambang batas ekonomi.
f. Panen
Talas dipanen setelah berumur 6-9 bulan. Panen dilakukan dengan mencabut pohon talas beserta umbinya.
Refferensi:
Deputi Menegristeg Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Talas. Dengan sumber: Sistem Informasi Manajemen Pembangunan di Pedesan, Proyek Pemd Bappenas.
No comments:
Post a Comment